Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Pengejaran Terduga Teroris di Sumut, Pelaku Serahkan Diri hingga Berlatih Kuda dan Panah

Kompas.com - 18/11/2019, 13:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Perburuan anggota kelompok teroris yang menyerang Mapolrestabes Medan terus berlanjut.

Hingga saat ini, polisi telah mengamankan 23 orang yang diduga terlibat, dua diantaranya menyerahkan diri ke Polsek Hamparan Pera, Deli Serdang, pada Minggu (17/11/2019).

Sementara itu, fakta di balik komplotan teroris tersebut mulai terungkap. Salah satunya lokasi yang diduga digunakan untuk kelompok tersebut berlatih.

Polisi menyebut lokasi latihan para terduga teroris itu berada di Tanah Karo, namun enggan menjelaskan lebih detail. 

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Tersangka terduga teroris jadi 23 orang

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, hingga kini sudah 23 tersangka diamankan tim gabungan dari Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan dibantu tim Densus 88 Mabes Polri. Dua orang di antaranya menyerahkan diri ke Polsek Hamparan Perak pada Minggu (17/11/2019).KOMPAS.COM/DEWANTORO Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, hingga kini sudah 23 tersangka diamankan tim gabungan dari Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan, Polres Pelabuhan Belawan dan dibantu tim Densus 88 Mabes Polri. Dua orang di antaranya menyerahkan diri ke Polsek Hamparan Perak pada Minggu (17/11/2019).

Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, total terduga teroris yang sudah ditahan berjumlah 23 orang.

Semua terduga teroris yang diamankan ini ditahan di Rutan Polda Sumut.

Hal itu disampaikan Kapolda Sumut saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, di Jalan Wahid Hasyim Medan, pada Senin (18/11/2019) pagi.

"Sampai saat ini sudah 23 tersangka yang diamankan. Kemarin 18, sekarang tambah 5," katanya.

Baca juga: Sebelum Ditangkap, 2 Terduga Teroris Sering Berenang di Sungai Kampar

2. Sebanyak dua terduga teroris serahkan diri

Polisi berjaga pascabom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11/2019). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/aww.irsan mulyadi Polisi berjaga pascabom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, Rabu (13/11/2019). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/aww.

Aksi cepat polisi memburu para komplotan terduga teroris membuat dua dua terduga teroris akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Hamparan Pera, Deli Serdang, pada Minggu (17/11/2019).

Setelah itu, polisi berhasil meringkus tiga terduga teroris lagi di Medan pada Minggu.

Sementara itu Agus mengajak masyarakat untuk mewaspadai lingkungan sekitar dan segera melapor ke polisi jika melihat ada kelompok yang ekslusif dan tidak mau berinteraksi dengan masyarakat, anti kepada pemerintah, dan sering menyebarkan berita-berita yang belum jelas.

"Tolong sampaikan ke aparat TNI - Polri, Bhabinsa, Babin Kamtimbas, sehingga bisa diantisipasi mereka kita awasi pergerakannya," katanya.

Baca juga: Polisi Tembak Mati Perakit Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan

3. Polisi amankan panah beracun hingga senjata rakitan

Seorang berjalan di lokasi kejadian penembakan tiga orang terduga teroris di Jalan Desa Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang pada Sabtu (16/11/2019).Istimewa Seorang berjalan di lokasi kejadian penembakan tiga orang terduga teroris di Jalan Desa Kota Datar, Kecamatan Hamparan Perak, Deli Serdang pada Sabtu (16/11/2019).

Agus menambakan, dari penggeledahan kelima tersangka, polisi menemukan senjata rakitan, panah beracun, senjata tajam (sangkur) dan juga senapan angin di kediamaan mereka.

Dikatakannya, dari hasil pengembangan, siapapun yang masih di dalam jaringan kelompol ini, pihaknya masih akan melakukan upaya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Agus juga mengungkapkan, ancaman radikalisasi ini semakin besar. Apalagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini sangat luar biasa. Hal ini, lanjut Agus, ini menjadi PR bersama.

Baca juga: Kapolda Sumut: Tersangka Teroris Berlatih Berkuda dan Memanah di Tanah Karo

4. Lokasi latihan diduga di Tanah Karo

Gubuk tempat persembunyian dan latihan terduga teroris disebuah kebun karet di Desa Kuapan, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (12/11/2019).KOMPAS.COM/IDON Gubuk tempat persembunyian dan latihan terduga teroris disebuah kebun karet di Desa Kuapan, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (12/11/2019).

Dari hasil penyelidikan terhadap 23 terduga teroris di Rutan Polda Sumut, lokasi latihan sebelum melakukan teror berada di Tanah Karo. Mereka diketahui berlatih berkuda dan memanah. Hal tersebut cukup membuat Agus heran.

"Tolong lah latihan-latihan kuda, manah, untuk apa sih," katanya.

Menurutnya, pelatihan yang dilakukan oleh jaringan teroris yang terlibat kasus bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) ini mirip zaman batu.

Baca juga: Fakta RMN, Lolos Penggeledahan hingga Melilitkan Bom di Pinggang...

5. Kapolda Sumut minta keluarga Rabbial untuk tes DNA

Wajah pelaku bom bunuh di Mapolrestabes Medan yang dirilis polisi, Rabu (13/11/2019).  Pelaku diketahui berinisial RMN.Kompas TV Wajah pelaku bom bunuh di Mapolrestabes Medan yang dirilis polisi, Rabu (13/11/2019). Pelaku diketahui berinisial RMN.

Kapolda Sumut meminta agar keluarga Rabbial untuk datang ke RS Bhayangkara Medan untuk dites DNA-nya.

Keperluannya, yakni untuk dicocokkan dengan (DNA) pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Medan tersebut.

Sehingga, jenazah Rabbial dapat dikembalikan kepada keluarganya untuk segera dimakamkan.

"Tapi saya dengar ada laporan masyarakat yang menolak untuk dilakukan pemakaman (Rabbial) di sana. Saya tidak bisa mengomentari reaksi masyarakat," katanya.

Baca juga: Dua Terduga Teroris Kasus Bom Medan Menyerahkan Diri ke Polsek Hamparan Perak

6. Diduga terkait dengan ISIS 

Barang bukti yang diamangkan saat menangkap terduga teroris berinisial WJ alias P ditangkap pada Rabu (13/11/201) sekitar pukul 06.10 WIB. KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Barang bukti yang diamangkan saat menangkap terduga teroris berinisial WJ alias P ditangkap pada Rabu (13/11/201) sekitar pukul 06.10 WIB.

Menurut Agus, 18 terduga teroris yang telah diamankan, diduga simpatisan ISIS. Mereka ingin menunjukkan eksistensinya.

"Mereka berbaiat langsung kepada ISIS. Abubakar Al Baghdadi kan meninggal. Diganti pemimpin baru. Mungkin ini adalah bagian untuk menunjukkan eksistensinya," kata Agus, Sabtu (16/11/2019).

Pasca-kejadian bom bunuh diri di Mako Polrestabes Medan, lanjut Agus, hingga hari ini sudah ada 3 jenazah.

Polisi menyita 1 senjata api rakitan, 2 senjata tajam, dan rangkaian bom yang dibuang di Sicanang, Belawan, berikut juga bahan-bahan yang siap untuk dirakit.

"Pengejaran masih berlanjut. Yang namanya penyelidikan akan terus berkembang," kata dia.

Baca juga: 18 Tersangka Kasus Bom Bunuh Diri di Medan Diduga Simpatisan ISIS

(Penulis: Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung, Kontributor Medan, Dewantoro | Editor: Aprillia Ika, Dony Aprian, Robertus Belarminus)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com