KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, peringatan dini tsunami akibat gempa bumi magnitudo 7,1 di Jailolo, Maluku Utara, yang terjadi pada Kamis (14/11/2019) pukul 23.17 WIB telah berakhir.
BMKG telah mencabut status peringatan dini tsunami pada Jumat sekitar pukul 01.45 WIB. Informasi tersebut disampaikan BMKG dalam laman resminya.
Sebelumnya, BMKG mencatat, hingga Jumat (15/11/2019) pukul 02.29 Wita, sudah 19 kali terjadi gempa susulan pasca-gempa bermagnitudo 7,1 di Jailolo, Maluku Utara.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Edward Henry Mengko lewat pesan singkat saat dikonfirmasi, Jumat dini hari.
Baca juga: Waspada Tsunami Pasca-gempa M 7,1, Warga Pesisir Minahasa Utara Mengungsi ke Gunung
Ia mengatakan, untuk kejadian gempa bumi dengan kekuatan signifikan, biasanya diikuti dengan gempa susulan.
"Update terbaru hingga pukul 02.29 Wita, sudah terjadi 19 kali gempa susulan. Kisaran magnitudo 3,2 sampai 5,0," ujar Edward.
Selain itu, hasil pemantauan alat pemantau pasang surut (tide gauge) yang terpasang di tepi pantai, tsunami terdeteksi dengan ketinggian 0,10 meter (10 sentimeter) di Bitung pada pukul 00.08 WIB atau 01.08 Wita.
Ketinggian 0,09 meter (9 sentimeter) di Jailolo pada pukul 23.43 WIB atau 00.43 Wita.
Kemudian, ketinggian 0,06 meter (6 sentimeter) di Ternate pada pukul 23.43 WIB atau 00.43 Wita.
"Warning tsunami sudah dinyatakan berakhir," kata dia.
Baca juga: Pasca-gempa Magnitudo 7,1, Terjadi 19 Gempa Susulan dan Tsunami 10 Cm di Bitung
Namun, pukul 02.48 Wita dini hari, gempa susulan kembali terjadi di Manado dan beberapa wilayah di Sulut.
Gempa terasa cukup kuat dan hanya berlangsung beberapa detik. Wilayah yang merasakannya antara lain Kabupaten Kepulauan Kepulauan Sangihe dan Kota Bitung. (Skivo Marcelino Mandey/Ika Apriliani)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.