Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

251 Rumah Rusak akibat Pergerakan Tanah di Ciamis

Kompas.com - 05/11/2019, 15:49 WIB
Candra Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Pergerakan tanah terjadi di Desa Kaso, Desa Kadupandak, dan Desa Karangpaningal, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis.

Akibatnya enam rumah rusak berat, dan ratusan rumah lainnya rusak sedang dan ringan.

"Data yang sudah diasesmen, sebanyak 251 rumah rusak. Diklasifikasikan enam rusak berat, sisanya rusak ringan," jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis, Soekiman saat ditemui di kantor PGRI Kecamatan Tambaksari, Selasa (5/11/2019).

Rumah yang mengalami kerusakan, kata dia, setelah dicek ternyata merupakan bangunan lama. Menurut Soekiman, bahan konstruksi rumah di perkampungan dibuat sangat sederhana.

"Satu rumah tidak layak huni. Sekarang penghuninya (mengungsi) di rumah saudaranya. Rumah yang rusak berat kita minta supaya dikosongkan," kata Soekiman.

Baca juga: 36 Rumah Rusak Berat akibat Pergerakan Tanah, BPBD Bangun Posko Darurat

Ditanya soal relokasi, Soekiman mengatakan, sejauh ini belum diperlukan. Sebab, jumlah rumah yang rusak sebatas retak-retak di dinding.

Yang dikhawatirkan saat ini, lanjut Soekiman, adalah hujan yang mulai turun di wilayah Ciamis.

Saat hujan deras, air hujan akan masuk ke retakan tanah yang sudah ada saat ini.

"Ini yang rawan pergerakan tanah," jelas dia.

Oleh sebab itu, Soekiman mengimbau masyarakat berhati-hati dan tetap waspada.

Selain itu, warga diminta untuk segera menutupi retakan tanah.

"Jangan sampai nanti musim hujan, air hujan masuk dan merangsang pergerakan tanah secara signifikan," katanya.

Kepala Dusun Sukamandi, Kecamatan Tambaksari, Ela Nursari mengatakan, di wilayahnya ada 72 rumah rusak.

Baca juga: Tanda Peringatan Dini Pergerakan Tanah Berbunyi, Ratusan Warga Kudusan Sempat Mengungsi

 

Dari jumlah tersebut, ada empat rumah yang dindingnya jebol, dan sekolah dasar yang dikosongkan karena dindingnya miring serta lantainya retak.

"Yang sudah mengungsi dua kepala keluarga. Mereka mengungsi saat malam hari. Sedangkan satu KK sudah total mengungsi ke rumah saudaranya," kata Ela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com