Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Bus Sriwijaya Air Terbakar di Bandara Ngurah Rai, Percikan Api Muncul dari Mesin hingga Dilakukan Investigasi

Kompas.com - 05/11/2019, 10:29 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sebuah percikan api muncul dari bus angkutan penumpang di area Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Senin (4/11/2019).

Adapun penyebab munculnya percikan api dari mesin masih dilakukan investigasi oleh unit Apron Movement Control (AMC).

Dalam kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan tidak mengganggu operasional bandara.

Sementara itu, General Manager Sriwijaya Air area Bali dan Nusa Tenggara, Hermawan mengatakan, bus miliknya yang mengeluarkan percikan api di Bandara I Gusti Ngurah Rai layak beroperasi.

Berikut fakta selengkapnya:

1. Kronologi kejadian

Ilustrasi garis polisi.SHUTTERSTOCK Ilustrasi garis polisi.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Elfi Amir mengatakan, bus milik Sriwijaya Air terjadi seusai menurunkan penumpang di terminal domestik.

Lalu, bus berhenti di depan depan Kantor  Apron Movement Control (AMC) karena mengalami kerusakan mesin.

Setelah itu, sambungya, sekitar pukul 08.45 Wita, muncul percikan api di bawah mesin.

Sopir bus lalu memadamkan api dengan alat pemadam ringan dan dibantu petugas lain.

Kemudian pukul 08.55 Wita, api dapat dipadamkan dan bus segera dipindahkan ke area parkir lama.

"Saat ini bus sudah dipindahkan dari Bravo 12 menuju ke belakang parkir lama sebelah utara," kata Elfi, Senin (4/11/2019).

Baca juga: Kronologi Bus Sriwajaya Air Terbakar di Bandara Ngurah Rai, Penyebab Masih Diselidiki

2. Masih dilakukan investigasi

Ilustrasi bus. Ilustrasi bus.

Elfi mengatakan, terkait sumber api tersebut pihaknya masih melakukan investigasi.

“Masih diinvestigasi,” Kata Elfi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com