Warung Tataliasih Polres Sumedang, Pinjaman Modal dengan Dibayar Sedekah

Hingga akhirnya, kata Hartoyo, program ini dikerjasamakan dengan Baznas Sumedang agar lebih banyak warung kecil yang terbantu.

"Warung Tataliasih berkembang di Kecamatan Tanjungsari, dan hari ini Alhamdulillah sudah dapat meng-cover 138 warung yang tersebar di 26 kecamatan se Sumedang," sebut Hartoyo.

Hartoyo menambahkan, selain untuk membantu perekonomian pemilik warung kecil hingga terbebas dari jeratan rentenir, melalui program ini ia ingin mengajak warga berperilaku jujur.

Karena, kata Hartoyo, warung Tataliasih ini tidak mengharuskan pemilik warung mengembalikan modal yang diberikan, tetapi wajib memberi sedekah.

Akan tetapi, setiap pemilik warung yang dibantu, wajib memberikan sebagian penghasilan yang didapat untuk disedekahkan kepada minimal 3 jompo atau anak yatim di sekitar wilayah warungnya.

"Tidak ada syarat berupa apa pun termasuk menyerahkan KTP. Cukup memang punya warung sendiri dan sebagian penghasilannya rutin disedekahkan kepada jompo atau anak yatim kurang mampu di sekitar warungnya," kata Hartoyo.

Di tempat yang sama, Ketua Baznas Sumedang Ali Badjri mendukung program Tataliasih ini karena sejalan dengan program pemberdayaan zakat Baznas Sumedang.

Baca juga: Ini Alasan Bripka Ralon Rela Jual Perhiasan Istri untuk Bangun Sekolah di Daerah Terpencil

Khususnya, kata Ali, dalam hal pengentasan kemiskinan di seluruh Kabupaten Sumedang.

"Kami mendukung karena ini hasil yang dicapainya benar-benar riil. Di mana, sudah terbukti dapat meningkatkan taraf perekonomian warga Sumedang. Dari yang sebelumnya terjerat rentenir sudah bisa lepas dan malah membantu jompo serta anak yatim di sekitarnya," kata Ali.