Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warung Tataliasih Polres Sumedang, Pinjaman Modal dengan Dibayar Sedekah

Kompas.com - 01/11/2019, 12:38 WIB
Aam Aminullah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Ade (40), pemilik warung di Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, mengaku senang karena sekarang ia sudah terbebas dari jeratan rentenir.

Sebelumnya, kata Ade, karena terkendala masalah permodalan ia kerap meminjam uang dari bank keliling alias rentenir.

Bukannya bertambah, modal hasil pinjaman dari rentenir ini malah membuatnya terjerat dalam utang.

Barang dagangan di warungnya pun, dari hari ke hari makin berkurang, sedangkan modal yang dipinjam juga habis.

"Tak sanggup bayar bunganya, telat sehari nambah besar bunganya. Dulu awalnya hanya nyoba karena memang terlilit kebutuhan," keluh Ade berbagi pengalaman pahitnya karena terlilit jeratan rentenir di kantor Kecamatan Cimalaka, Jumat (1/11/2019) pagi.

Baca juga: 2 Penjual Tahu Sumedang Tewas Ditabrak Truk Semen, Sopir Kabur

Tapi, kata Ade, usaha warung kecilnya perlahan bangkit dari keterpurukan setelah ia menerima bantuan modal dari program Warung Tataliasih Polres Sumedang dan Baznas Sumedang.

Delapan bulan setelah menerima bantuan sekitar Rp 1,5 juta dari program tersebut, warung kecilnya bisa hidup kembali dan mampu mampu melunasi semua utang-utangnya kepada rentenir.

"Sekarang sudah tidak pinjam lagi ke rentenir. Saya sudah kapok, gak mau lagi. Alhamdulillah ini berkat bantuan program Tataliasih. Selain bisa lepas dari rentenir, sekarang, tiap seminggu sekali, sebagian hasil dari penjualan di warung saya ini bisa saya sedekahkan kepada jompo atau anak yatim di sekitar warung saya," tutur Ade.

Sementara itu, Kapolres Sumedang AKBP Hartoyo mengatakan, kondisi Ade merupakan potret ekonomi di Kabupaten Sumedang.

Ade adalah satu dari ratusan pemilik warung di wilayah pedesaan di Sumedang yang terjerat dan hidup dalam serba kekurangan akibat ulah rentenir.

Program Warung Tataliasih sendiri, kata Hartoyo, digagas untuk membantu mengangkat perekonomian warga, khususnya pemilik warung kecil di Kabupaten Sumedang.

"Semasa kecil saya juga hidup di tengah keluarga miskin. Orangtua saya pinjam sana sini untuk bisa menyekolahkan saya. Dari hal ini pula, saya merasakan apa yang dirasakan warga di Sumedang sehingga tergerak untuk membantu sebisanya," ujar Hartoyo.

Baca juga: 36 Hektare Lahan Perhutani di Gunung Tampomas Sumedang Terbakar

Hartoyo menuturkan, untuk bisa membantu warga itu, ia kemudian mencetuskan program Warung Tataliasih ini, dengan menggerakan Bhabinkamtibmas di wilayah Tanjungkerta.

"Awalnya hanya dua warung di wilayah Tanjungkerta yang kami bantu, ke sini-sini ternyata program ini dianggap berhasil. Dari yang sebelumnya terjerat rentenir itu mereka sudah tidak mau lagi pinjam ke rentenir," tutur Hartoyo.

Kemudian, kata Hartoyo, mulai banyak permintaan dari pemilik warung kecil lainnya agar mereka juga bisa menerima bantuan seperti dua warung sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com