Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Kampung Ramah Lingkungan di Bogor, Selokan Berair Jernih dan Penuh Ikan

Kompas.com - 30/10/2019, 14:46 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Terdapat 40 kepala keluarga dan setiap kepala keluarga di desa ini memiliki lapak di dalam selokan dengan ukuran sekatan 2 sampai 5 meter.

Ecovillage

Tak lama kemudian, salah seorang warga terlihat melemparkan pakan ikan ke dalam selokan, dan seketika suara air terdengar berisik dari dalam selokan tersebut.

"Iya, ini pakan ikan, selain itu biasanya dikasih sisa makanan dari dapur (nasi) juga berguna, jadi dibuang enggak sia-sia," ucap Irfah Satiri.

Pria berusia 52 tahun ini adalah Ketua Ecovillage Bendungan Asri Ramah Berbudaya Lingkungan (Baraya).

Menurutnya, pengembangan ecovillage Baraya ini diprakarsai oleh swadaya masyarakat desa. Ia pun dipercaya menjadi ketua organisasi tersebut.

Irfah mengaku bahwa ide selokan itu berawal dari keresahannya terhadap selokan yang dipenuhi tumpukan sampah.

"Karena keprihatinan kita, ya tahu sendiri kalau selokan itu jorok, bau banyak sampahnya, tapi itu bukan masalah sampahnya, tapi perilaku kita ini, yaitu masyarakat sekelilingnya yang enggak peduli," katanya.

Dengan demikian, ia mulai mencari cara untuk mengubah dan membentuk pola pikir masyarakat tentang konsep tata ruang yang bersih.

Caranya, membentuk tim kampanye kemudian mendatangi rumah warga dan memberi pemahaman mengelola lingkungan yang bebas dari sampah.

Warga pun diajaknya swadaya untuk turun ke sungai membersihkan sampah dari hulu anak Sungai Ciliwung hingga ke selokan.

Irfah meyakini, plang larangan membuang sampah tidak akan berhasil, karenanya lewat tindakan kecil itulah akan membawa perubahan.

"Mulai tahun 2016 itu kita beri contoh dengan menyebarkan bibit ikan di selokan yang awal hanya 30 meter. Karena warga senang, akhirnya tiga bulan kemudian ditambah jadi panjangnya 300 meter, dan sekarang ikannya sudah besar-besar. Ada ikan emas, nila dan ikan tawar lainnya," katanya.

Setelah mengangkut sampah itu, tim tersebut kemudian mengoptimalkan kebersihan sungai dengan membentuk sekatan keramba terbuka sepanjang 300 meter.

Berkat kegigihan warga, desa ini memenangkan perlombaan dua kali berturut-turut di ajang Ecovillage Award Provinsi Jawa Barat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com