Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Kiai Abdul Wahib, Jejak Keluarga Gus Dur di Salatiga

Kompas.com - 30/10/2019, 06:00 WIB
Dian Ade Permana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Keluarga besar mantan Presiden RI KH Abdurrachman Wahid (Gus Dur) selama ini diketahui berada di Jombang, tepatnya di Pondon Pesantren Tebu Ireng.

Namun, ada juga jejak petilasan keluarga Gus Dur yang berada di Salatiga, Jawa Tengah.

Jejak tersebut diketahui dengan adanya makam Kiai Abdul Wahid, yang merupakan kakek buyut Gus Dur di Tingkir Lor, Tingkir, Salatiga.

Dari Kiai Abdul Wahid, terlahir keturunan Kiai Asyari, KH Hasyim Asyari, KH Abdul Wahid Hasyim, dan selanjutnya KH Abdurrachman Wahid atau Gus Dur.

Menurut pengasuh Pondok Pesantren Masyitoh Tingkir Lor Salatiga, KH Abdul Nashir Asyari keberadaan makam tersebut baru diketahui pada awal 2000-an saat ada keluarga Gus Dur yang berziarah.

"Padahal warga sini tidak mengetahui itu makam siapa. Hanya tahu itu makam tua, jadi ya dijaga," jelasnya, Selasa (29/10/2019).

Baca juga: Kesamaan Habibie dan Gus Dur dalam Kenangan Yenny Wahid

 

Diketahui saat Gus Dur ziarah

 

Setelah itu, Gus Dur diketahui berziarah pada 2003. Dia masih ingat, Gus Dur saat ziarah didampingi AS Hikam.

"Karena Gus Dur ziarah tersebut, selanjutnya silsilahnya ditelisik. Dan diketahui itu makam dari mbah Abdul Wahid, yang ternyata juga pernah ditulis mbah Hasyim Asyari dalam bukunya, ada makam dari leluhurnya di daerah Tingkir," ungkap Nashir.

"Kami semakin yakin bahwa makam itu bukan makam sembarangan, saat Gus Muwafiq juga mengatakan hal serupa. Gus Muwafiq kan penderek Gus Dur dan sudah ziarah ke semua makam sesepuh," paparnya.

Nashir mengungkapkan, makam Kiai Abdul Wahid masih dibiarkan seperti sedia kala.

Letaknya berada di gumuk yang asri, pohon-pohon besar seolah menanungi makam tersebut.

Baca juga: Asyiknya Tradisi Bakar Sate Massal ala Santri Tebuireng Jombang Saat Idul Adha

Makam pakai batu candi

 

Selain makam Kiai Abdul Wahid, ada puluhan makam lain dalam berbagai ukuran. Uniknya, batu nisan yang dipakai adalah batu candi.

"Pernah ada peneliti yang datang untuk mengetahui lebih jauh tentang batu tersebut," paparnya. Agar peziarah tak kebingungan, dipasang penunjuk arah dan silsilah keluarga besar Gus Dur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com