SAMARINDA, KOMPAS.com - Jika Anda berkunjung ke calon ibu kota negara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara ada tawaran wisata alam menarik.
Namanya Bukit Bangkirai. Lokasinya berada di Kecamatan Samboja tapi tak jauh dari Kecamatan Sepaku. Kedua wilayah ini berbatasan.
Jarak tempuh dari Balikpapan menuju Bukit Bangkirai sekitar 42 kilometer. Sedang dari Samarinda 97,4 kilometer.
Baca juga: Uji Adrenalin dengan Menjelajahi Bukit Bangkirai
Akses masuk dari Samboja ke Bukit Bangkirai sekitar satu jam dengan jarak 33,9 kilometer. Kondisi jalan agregat. Jalan tanah yang dikeraskan. Kondisinya sedikit rusak.
Setiap akhir pekan, tempat ini selalu dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Kompas.com berkesempatan mengunjungi lokasi ini pada Jumat (25/10/2019).
Hutan alami dengan luas 510 hektar ini masih utuh tutupan hutannya. Berada dalam areal konsesi PT Inhutani seluas 19.000 hektar.
Hutan alami ini tersedia ribuan jenis pohon. Adapula obat-obatan yang bisa dimanfaatkan seperti kayu bajakah hingga tumbuhan jenis obat-obatan lainnya.
"Jenis pohon yang mendominasi hutan ini adalah meranti. Ada meranti merah, putih, kuning, kayu ulin dan ribuan jenis kayu lainnya," ungkap Kepala Unit Jasa Wisata Hutan Bukit Bangkirai, Tamrin memandu kunjungan Kompas.com berserta rombongan lain.
Pemandu mengenalkan jenis kayu, tanaman, hingga obat-obatan dalam hutan alam ini. Rombongan melintasi jalan setapak dalam hutan. Pohon-pohon dengan usia tua dipasang plang bertuliskan nama, usia, hingga kegunaan.
Satu persatu jenis pohon sepanjang jalan setapak diperkenalkan pemandu. Adapula jenis tanaman yang diklaim bisa mengobati malaria, maag, hingga stamina.
"Selain ekowisata, kita juga kembangkan edukasi wisata bagi pengunjung dengan mengenal jenis kayu, tamanan serta kegunaannya," tambah Tamrin.
Sekitar setengah jam melintasi jalan setapak menanjak, sampailah pengunjung ke Canopy Brigde, berada areal ketinggian.
Canopy Brigde adalah sejenis jembatan gantung dengan panjang 64 meter yang menghubungkan tajuk-tajuk yang dibangun di empat pohon bangkirai, jenis pohon yang paling banyak tumbuh di hutan tropis ini. Ketinggian jembatan berkisar 25 sampai 30 meter.
Pengunjung bisa menaiki menyeberang jembatan ini sambil menikmati tutupan hutan yang masih alami.
Jika tak tahan ketinggian, lutut pasti bergetar.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menggunakan fasilitas wisata hutan yang tersedia, dari flying fox, swing line, wall climbing, jembatan jaring, dan lainnya.
Baca juga: Proyek Palapa Ring Lewati Lokasi Ibu Kota Negara Baru, Ini Harapan Bupati PPU
Tamrin berharap, hutan alami ini tetap terjaga.
Meski demikian, masih ada ancaman terhadap hutan alam ini seperti perambahan, pengavelingan, kebakaran dan lainnya.
Dia mencontohkan, sejak ditetapkan sebagai ibu kota negara, ada banyak kelompok masyarakat yang mengaveling hutan sekitarnya.
"Ada yang pasang plang tanah milik koperasi 250 hektar, lalu ada plang tanah adat 300 hektar, dan lainnya," kata dia.
Tetapi, setelah pihaknya melapor polisi semua plang-plang yang diklaim sudah dicabut dan tak ada masalah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.