KOMPAS.com - Muhammad Askal Fikri (20), santri yang tiga tahun lalu menyebut Prabowo Subianto adalah salah satu menteri Jokowi, mengaku jarang menonton televisi saat tinggal di pondok pesantren.
Padahal, kala itu Prabowo adalah rival Jokowi saat Pilpres 2014 dan tidak masuk dalam menteri kabinet Jokowi.
"Enggak tahu menteri apa, nonton tivi jarang, seminggu sekali," ucap Fikri dilansir dari Tribunjateng, Jumat (25/10/2019).
Santri Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, itu mengaku gugup saat diminta Jokowi menyebutkan tiga nama menteri.
"Saya jawab Megawati, Ahok, Prabowo, sebelum saya naik tidak ada pikiran (nama menteri). Udah naik jawab spontan saja gitu," ujar pemuda asal Kecamatan Pekalongan Selatan itu.
Fikri mengaku masih ingat saat turun dari panggung, ia diejek oleh teman-temannya. Namun, hal tersebut tidak ia pedulikan karena yang terpenting dia berani maju.
"Turun-turun itu diejek-ejek teman. Jawabnya salah, dapat sepeda malah ketawa. Ya enggak apa-apa. Kalau ditunjuk, berani maju. Salah enggak apa-apa," ujar Fikri.
Baca juga: Cerita Fikri, Santri yang Pernah Sebut Prabowo Menteri Jokowi: Tak Sangka Jadi Kenyataan
Fikri ingin dengan sepeda itu, ayahnya bisa bekerja.
"Saya mau banget sepeda itu, enggak perlu bagus-bagus. Sepedanya saya tunjuk itu. Saya niat buat ayah saya bekerja, saya niatnya begitu. Bapak saya jarang kerja, yang biayai (pesantren) itu mbah saya," ujar Fikri.
Untuk menarik perhatian agar ditunjuk maju ke atas panggung, Fikri mengacungkan tangan sambil bergoyang.
Menurutnya, saat itu ada ratusan santri yang berlomba menjawab pertanyaan Jokowi untuk mendapatkan sepeda.
Baca juga: Genjot Pariwisata, Pemkab Banyuwangi Gelar Sport Tourism Sepeda
"Waktu itu saya sengaja menarik perhatian Presiden. Jika santri lain hanya mengacungkan jari, saya sambil bergoyang agar Jokowi memanggil saya," ujar Fikri melansir Tribunjateng.com, Jumat (25/10/2019) siang.
Meski menjawab keliru, Jokowi tetap menghadiahi Fikri sepeda.
"'Ya, ambil sepedanya'. Saya refleks (angkat kedua tangan). Saya betul-betul seperti melayang, rasanya seperti mimpi dapat sepeda, gembira," ujar Fikri.
Baca juga: Di Gorontalo Utara, Pejabat-ASN Diminta Naik Sepeda dari Kantor ke Kantor