KOMPAS.com - Diduga gara-gara cicilan mobil, seorang sales di Surabaya bernama Bangkit Maknutu (30) tewas usai dianiaya enam orang pada hari Senin (14/10/2019) lalu.
Polisi telah mengamankan empat pelaku. Sementara itu, dua lainnya masih buron. Sementara itu, kasus tersebut terungkap setelah warga menemukan jasad korban dalam kondisi mengenaskan di sungai.
Dari hasil pemeriksaan sementara, korban sempat diculik dan diteriaki maling oleh para pelaku saat mencoba kabur ketika dikeroyok para pelaku.
Tak hanya itu, pelaku diduga menganiaya secara tidak manusiawi hingga membuat nyawa korban melayang.
Berikut ini fakta lengkapnya:
BI, suami Rulin Rahayu, mengaku geram saat mengetahui istrinya masih mencicil kredit mobil kepada Bangkit.
"Secara umum, motif pembunuhan adalah sakit hati akibat konflik kredit mobil," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, Sabtu (19/10/2019).
Dari 4 pelaku yang sudah diamankan, 2 di antaranya adalah pasangan suami dan istri. Keduanya adalah Bambang Irawan (27) dan Rulin Rahayu (32).
BI, suami Rulin, mengaku emosi karena Rulin masih membayar kredit mobil kepada Bangkit. Mobil itu dibeli saat Rulin dan Bangkit berpacaran pada 2015-2017.
Baca juga: 4 Pembunuh Korban Penculikan di Surabaya Ditangkap, 2 Masih Buron
Menurut polisi, Rulin sempat mengajak korban untuk ngobrol. Sebelumnya, Rulin telah memberitahukan suaminya jika korban berada di kantor dealer di Jalan Ahmad Yani.
Sejatinya, korban saat itu sudah hendak pulang, namun oleh Rulin meminta pihak keamanan untuk menahan korban.
Lalu, pada pukul 16.30 WIB, Bambang datang bersama empat temannya, yakni Bayu, Alank, Imron dan Rizaldi.
Saat itu, Bambang memaksa korban untuk masuk ke mobil. Namun, korban menolak dan terjadi adu mulut.
Korban akhirnya masuk ke mobil setelah dipaksa para pelaku. Lalu karena berontak, korban pun akhirnya berhasil keluar.
Akan tetapi, saat itu para pelaku justru meneriaki maling kepada korban.