Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Sales Mobil Tewas Usai Diculik, Dianiaya hingga Diteriaki Maling

Kompas.com - 21/10/2019, 07:51 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Diduga gara-gara cicilan mobil, seorang sales di Surabaya bernama Bangkit Maknutu (30) tewas usai dianiaya enam orang pada hari Senin (14/10/2019) lalu.

Polisi telah mengamankan empat pelaku. Sementara itu, dua lainnya masih buron. Sementara itu, kasus tersebut terungkap setelah warga menemukan jasad korban dalam kondisi mengenaskan di sungai. 

Dari hasil pemeriksaan sementara, korban sempat diculik dan diteriaki maling oleh para pelaku saat mencoba kabur ketika dikeroyok para pelaku.

Tak hanya itu, pelaku diduga menganiaya secara tidak manusiawi hingga membuat nyawa korban melayang. 

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Gara-gara cicilan mobil 

BI, suami Rulin Rahayu, mengaku geram saat mengetahui istrinya masih mencicil kredit mobil kepada Bangkit.

"Secara umum, motif pembunuhan adalah sakit hati akibat konflik kredit mobil," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, Sabtu (19/10/2019).

Dari 4 pelaku yang sudah diamankan, 2 di antaranya adalah pasangan suami dan istri. Keduanya adalah Bambang Irawan (27) dan Rulin Rahayu (32).

BI, suami Rulin, mengaku emosi karena Rulin masih membayar kredit mobil kepada Bangkit. Mobil itu dibeli saat Rulin dan Bangkit berpacaran pada 2015-2017.

Baca juga: 4 Pembunuh Korban Penculikan di Surabaya Ditangkap, 2 Masih Buron

2. Dianiaya dan lolos saat hendak diculik, korban justru diteriaki maling

Menurut polisi, Rulin sempat mengajak korban untuk ngobrol. Sebelumnya, Rulin telah memberitahukan suaminya jika korban berada di kantor dealer di Jalan Ahmad Yani.

Sejatinya, korban saat itu sudah hendak pulang, namun oleh Rulin meminta pihak keamanan untuk menahan korban.

Lalu, pada pukul 16.30 WIB, Bambang datang bersama empat temannya, yakni Bayu, Alank, Imron dan Rizaldi.

Saat itu, Bambang memaksa korban untuk masuk ke mobil. Namun, korban menolak dan terjadi adu mulut.

Korban akhirnya masuk ke mobil setelah dipaksa para pelaku. Lalu karena berontak, korban pun akhirnya berhasil keluar.

Akan tetapi, saat itu para pelaku justru meneriaki maling kepada korban.

Korban ditangkap dan dipukuli massa. Setelah ditarik masuk kembali ke dalam mobil, korban dianiaya hingga pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Kronologi Sales Mobil Diteriaki Maling, Diculik, Dibunuh oleh Suami Mantan Kekasih dan 4 Temannya

3. Korban dianiaya hingga tewas

Setelah dianiaya massa, para pelaku segera menarik korban dan membawa masuk korban ke dalam mobil.

Saat itu, para pelaku terus menganiaya korban dan sesampainya di jembatan Cangar Kota Batu, pelaku menarik korban keluar.

Di jembatan korban terus dianiaya, bahkan pelaku Bambang sempat membenturkan kepala korban ke besi penghalang jembatan.

Setelah meninggal, para pelaku membuang korban dalam kondisi tangan terikat ke sungai di bawah jembatan.

Saat jasad korban ditemukan warga pada Rabu (16/10/2019), tampak luka bekas tusukan di dahi kiri korban.

Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Wanita Tanpa Busana di Hotel di Karawang

4. Korban tewas mengenaskan

Setelah mendapat laporan dari istri korban, Mei Nuriwati pada Selasa (15/10/2019), polisi segera mengungkap identitas jasad yang tewas mengenaskan dengan kondisi luka pada bagian dahi kiri seperti bekas tusukan senjata tajam, wajah dan bagian matanya memar, dan tangannya terikat tali.

Setelah melakukan penyelidikan, polisi menangkap empat pelaku, sedangkan dua pelaku bernama Alank Reski Pradana dan Muhamad Imron Rosyadi masih buron.

Para pelaku dijerat pasal 340 KUHP sub pasal 338 KUHP dan atau pasal 328 KUHP dan atau pasal 170 ayat (2) butir 3 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup atau mati.

Baca juga: STNK Lamborghini yang Terbakar Selamat, Nama Pemiliknya Ibunda Raffi Ahmad

(Penulis: Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor: David Oliver Purba, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com