Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2019, 22:55 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Aksi pelemparan bom molotov yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK) di Jalan Sultan Alauddin 2, Kecamatan Tamalate, Makassar pada Rabu (16/10/2019) dini hari lalu masih sulit diungkap polisi. 

Pasalnya, pemilik kios fotokopi yang rusak akibat bom molotov tersebut belum melapor.

Kapolsek Tamalate Kompol Arifuddin mengatakan, masalah itu turut membuat pihaknya sulit melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kita belum tahu apa motifnya karena sampai sekarang korban belum datang melapor. Tapi tetap kita buatkan laporan," kata Arifuddin saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (17/10/2019).

Baca juga: Teror Molotov di Makassar, Kios Fotokopi Jadi Korban

Menurut Arifuddin, dari pemeriksaan di lokasi kejadian oleh saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi, diduga pelaku pelemparan itu dilakukan oleh dua orang yang berboncengan. 

Namun tidak adanya pemeriksaan secara intens terhadap saksi dan korban menyulitkan pihaknya melakukan penyelidikan lanjutan terhadap teror bom molotov.

Arifuddin juga belum bisa memastikan apakah teror di lokasi tersebut sudah dilakukan lebih dari dua kali. 

"Kami belum tahu apakah ini sudah dua atau tiga kali karena korban belum datang melapor. Jadi kami pakai keterangan di TKP kalau diperiksa di kantor belum dilakukan," tutur Arifuddin. 

Diberitakan sebelumnya sebuah gerai fotokopi di Jalan Sultan Alauddin 2,  Kecamatan Tamalate, Makassar dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal pada Rabu (16/10/2019) dini hari. 

Peristiwa ini pun menggegerkan warga setempat. Dari informasi yang dihimpun kepolisian, kejadian teror di usaha fotokopi milik HM ini sudah terjadi sebanyak 3 kali.

Sebelumnya, sekitar tujuh bulan yang lalu, pelemparan batu disusul pembusuran di tempat ini juga terjadi. 

"Kejadiannya bermula ketika pemiliknya itu sementara menjilid fotokopi, dia dengar ada lemparan dari luar, satu kali lemparan," kata Kapolsek Tamalate, Kompol Arifuddin saat dikonfirmasi, Rabu siang. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com