Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Adat Minta Foto 2 Bule yang Lecehkan Tempat Suci di Bali Tak Diviralkan

Kompas.com - 16/10/2019, 14:11 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Bendesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, meminta masyarakat untuk tidak memviralkan foto dua wisatawan asing yang lecehkan tempat suci di Bali.

Ida mengatakan, foto dua wisatawan asing yang naik ke pelinggih terjadi pada 2017. 

Kemudian foto tersebut diunggah ulang oleh akun di media sosial di Bali sehingga kembali viral.

Menurutnya, kejadiannya sudah lama dan telah selesai sehingga tak perlu diviralkan.

Hal itu dinilai hanya akan membuat keresahan di masyarakat.

"Masalah sudah selesai jangan diungkit lagi dan diviralkan lagi. Bikin keresahan saja," kata Sukahet, Rabu (16/10/2019) siang.

Baca juga: Viral Foto 2 Bule Lecehkan Tempat Suci di Bali

Sukahet juga menyesalkan ulah dua wisatawan asing tersebut yang dinilai melecehkan tempat ibadah agama Hindu.

Ia berharap kejadian serupa tak terulang. 

Sebagai imbauan, Sukahet meminta agar pengawasan semakin diperketat. Menurutnya, pura atau pelinggih bukanlah obyek pariwisata yang tak boleh sembarangan dimasuki.

"Kecuali dia sembayang. Kalau mereka melihat-lihat bisa dari luar," kata dia.

Selain itu, jika sebuah tempat suci ternoda, perlu dilakukan upacara mengembalikan kesucian. Biaya untuk upacara ini disebutnya sangat mahal.

Ia juga mengimbau para guide agar membekali pengetahuan kepada tamu bahwa di Bali ada tempat suci yang tak boleh dimasuki sembarangan.

Selain itu, pecalang dan petugas setempat harus betul-betul mengawasi setiap ada kunjungan wisatawan ke pura atau tempat suci lain.

Pendekatan hukum juga harus dilakukan.

Baca juga: Suami Tusuk Istri di Pasar Kreneng Denpasar Bali

Misalnya, jika turis bersama pemandu wisata, travel agent harus dibuat jera.

Salah satunya dengan mencabut izin karena mereka yang bertanggung jawab memberikan arahan.

Kemudian pelanggar disuruh minta maaf dan menanggung biaya upacara.

"Kemudian bila perlu guide itu dicabut travel agent-nya. Bila perlu, dicabut juga travel agent-nya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com