Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Fakta Demo Mahasiswa di Tanah Air | Pencuri Motor Beraksi dalam 3 Detik

Kompas.com - 02/10/2019, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah demo menolak Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan rancangan undang-undang (RUU) yang dianggap bermasalah dilakukan di sejumlah daerah.

Di Kendari, seorang ibu hamil tertembak di bagian paha sebelah kanan, saat tidur di rumahnya yang berjarak tiga kilometer dari gedung DPRD Sulawesi Tenggara.

Berita lain yang mendapatkan perhatian para pembaca adalah penangkapan sejumlah begal dan maling motor di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Salah satu pencuri mengaku hanya membutuhkan 3 detik untuk mencuri motor.

Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya:

 

1. Fakta demo mahasiswa di Tanah Air

Pengajar ilmu politik menilai gerakan mahasiswa saat ini dipermudah media sosial. ANTARAFOTO/ZABUR KARURU Pengajar ilmu politik menilai gerakan mahasiswa saat ini dipermudah media sosial.
Sejumlah demo menolak Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan rancangan undang-undang (RUU) yang dianggap bermasalah, berlangsung di sejumlah daerah.

Saat demo di Kendari pada Kamis (26/9/2019), seorang ibu hamil tertembak di bagian paha sebelah kanan saat tidur di rumahnya yang berjarak tiga kilometer dari gedung DPRD Sulawesi Tenggara, tempat para demonstran menggelar aksi unjuk rasa.

Sementara di Samarinda, tiga anggota DPRD Kalimantan Timur dikurung massa saat aksi demo di depan Gedung DPRD Kalimantan Timur, Senin (30/9/2019). Ketiganya kemudian lolos dari kurungan massa dan masuk ke areal gedung dewan.

Baca juga: 7 Fakta Demo Mahasiswa di Tanah Air, Ibu Hamil Tertembak hingga 3 Anggota DPRD Dikurung Massa

 

2. Orang asli Papua selamatkan para pendatang

Sejak 23 September hingga Senin (30/09), TNI Angkatan Udara telah mengevakuasi 4.588 orang dari Wamena ke Jayapura menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU. Enggel Wolly Sejak 23 September hingga Senin (30/09), TNI Angkatan Udara telah mengevakuasi 4.588 orang dari Wamena ke Jayapura menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.
Sejumlah warga pendatang dari Padang, Jawa, dan Makassar bercerita bagaimana mereka diselamatkan saat kerusuhan di Wamena setelah rumah mereka dibakar.

Mus Mulyadi, pria asal Sumatera Berat yang sehari-hari berjualan makanan mengaku dia dan ratusan orang lain diselamatkan penduduk asli Wamena.

"Kami 250 orang dibawa ke gereja, diungsikan, diselamatkan. Orang Padang, Jawa, Makassar dimasukkan ke gereja. Yang menyelamatkan asli orang Wamena. Mereka juga yang menjaga serta mengawal kami sepanjang hari itu," ungkapnya.

Setelah kondisi kelihatannya aman, Mus dan keluarganya mengungsi ke Komando Distrik Militer Jayawijaya.

Mereka tinggal di sana selama semalam untuk kemudian mengungsi ke Jayapura menggunakan pesawat maskapai Trigana.

Baca juga: Cerita Warga Pendatang Diselamatkan Orang Asli Papua Saat Kerusuhan Wamena, Diungsikan ke Gereja

 

3. Polisi gerebek istri berduaan dengan dokter

Proses pemeriksaan ARP, oknum dokter RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Jawa Timur, di Mapolres Kota Mojokerto, Selasa (01/10/2019).KOMPAS.COM/HANDOUT Proses pemeriksaan ARP, oknum dokter RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto Jawa Timur, di Mapolres Kota Mojokerto, Selasa (01/10/2019).
Seorang suami yang berprofesi sebagai polisi menggerebek istrinya yang sedang berduaan dengan seorang dokter di dalam sebuah rumah di kompleks perumahan Kelurahan Kaliwates, Kota Mojokerto.

Sang istri berprofesi sebagai bidan. Sementara dokter yang berduaan dengannya adalah dokter spesialis di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

Mereka berdua bekerja di tempat yang sama.

Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Ade Warokka mengatakan sang suami, KH melaporkan kejadian tersebut ke perangkat kelurahan setempat.

Didampingi sejumlah personel polisi dan perangkat kelurahan, KH akhirnya menggerebek istrinya yang sedang berduaan dengan pria lain.

"Masih kita selidiki, kalau nanti terbukti ada unsur pidana, akan kami tindak lanjut dengan proses penyidikan," kata Warokka.

Baca juga: Polisi Gerebek Istrinya Sedang Berduaan dengan Dokter di Kamar

 

4. Pencuri motor beraksi dalam 3 detik

Ilustrasi pencurian sepeda motor.KOMPAS.com / ABDUL HAQ Ilustrasi pencurian sepeda motor.
Muhammad alias Mat, warga Lumajang yang ditangkap polisi mengaku bisa mencuri motor hanya dalam waktu 3 detik.

Saat mencuri sepeda motor, Mat hanya berbekal kunci T. Namun, Mat mengaku tak sembarangan dalam mengincar sepeda motor yang akan dicuri.

Ia selalu mengincar sepeda motor yang dikunci setang ke arah kiri. Ia beralasan, motor yang dikunci ke arah kanan lebih sulit dicuri.

Sebab, kunci T miliknya tak bisa berfungsi dengan maksimal saat setang terkunci ke arah kanan.

Selain itu, sepeda motor yang diberi alat kemanan tambahan seperti gembok pada cakram juga selalu dihindari oleh Mat.

Baca juga: Ini Cara Mencegah Pencurian Motor dari Pencuri yang Beraksi dalam 3 Detik

 

5. Uang 1,6 miliar hasil pencurian untuk beli tanah

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto menjelaskan penangkapan 4 dari 6 pelaku pencurian uang milik Pemprov Sumut lebih dari Rp1,6 miliar. Pihaknya menemukan kesamaan pencurian di parkiran USU yang menyebabkan kerugian korban sebesar Rp150 juta.KOMPAS.COM/DEWANTORO Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto menjelaskan penangkapan 4 dari 6 pelaku pencurian uang milik Pemprov Sumut lebih dari Rp1,6 miliar. Pihaknya menemukan kesamaan pencurian di parkiran USU yang menyebabkan kerugian korban sebesar Rp150 juta.
Para tersangka pencurian uang milik Pemprov Sumut sebesar Rp 1,6 miliar, menghabiskan uang tersebut untuk membeli kendaraan hingga tanah.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, uang itu dibagi ke enam tersangka.

"Dari semua uangnya, beberapa bagian sudah dibelanjakan untuk beli mobil, beli tanah, beli kendaraan roda dua, dan ponsel, tapi ada juga yang masih uangnya. Dari Musa, sebesar Rp 105 juta," kata Dadang di Mapolrestabes Medan, Selasa (1/10/2019).

Dalam pembagian uang, tersangka Niksar, Indra, dan Niko mendapatkan uang masing-masing Rp 200 juta, Musa Rp 210 juta, Tukul dan Pandiangan Rp 350 juta.

Polisi juga mengamankan beberapa bukti dari masing-masing pelaku seperti mobil, motor, dan ATM serta uang tunai.

Baca juga: Uang Pemprov Sumut Rp 1,6 M yang Dicuri Dihabiskan Beli Tanah, Mobil hingga Diberikan ke Mertua

SUMBER: KOMPAS.com (Rachmawati, Moh. Syafií, Ahmad Faisol, Dewantoro)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com