Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiwa Universitas Halu Oleo Kendari Tewas Tertembak, Karangan Bunga Kapolda Jatim Dikembalikan

Kompas.com - 30/09/2019, 17:02 WIB
Hamzah Arfah,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Tuban, Jawa Timur, menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolres Tuban, Sabtu (28/9/2019).

Tidak sekadar berorasi mengutuk tindakan represif aparat kepolisian saat pengamanan aksi demontrasi mahasiswa di berbagai wilayah, mereka juga mengembalikan karangan bunga yang diberikan polisi kepada jajaran pengurus Muhammadiyah setempat.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan dan Kapolres Tuban AKBP Nanang Haryono, mengirim karangan bunga belasungkawa atas meninggalnya Randi dan Yusuf Kardawi, mahasiwa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara.

Karangan bunga belasungkawa yang ada di gedung dakwah Muhammadiyah Tuban itu kembalikan oleh massa AMM Tuban ke Mapolres Tuban sebagai bentuk protes.

Randi merupakan kader dari IMM Kendari.

"Aksi kemarin semuanya atas inisiatif kami sendiri. Sebab kami melihat dengan itulah (mengembalikan karangan bunga) simbol perlawanan kami dalam menegakkan keadilan," ujar salah seorang peserta aksi, Abdul Majid, saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/9/2019).

"Kami juga tidak menyangka jika aksi pengembalian karangan bunga sebagai tanda protes kami, jadi tren luas dan diikuti banyak AMM di kota lain. Sekarang, AMM Jatim hari ini juga sedang melakukan aksi dan akan melakukan hal serupa di Polda Jatim," kata Abdul menambahkan.

Baca juga: Kapolda Jatim Titip Karangan Bunga untuk 2 Mahasiswa yang Tewas di Kendari

Dalam pernyataan sikapnya, selain mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan terhadap mahasiswa dan masyarakat, AMM Tuban juga meminta Presiden Joko Widodo (Jpokowi) memberikan respons akan tindakan anarkistis  yang terjadi saat demontrasi berlangsung.

Mereka juga meminta Kapolri Jendral Tito Karnavian memperbaiki SOP pengamanan aksi demontrasi dan menghukum seberat-beratnya polisi yang terbukti melakukan tindakan anarkis terhadap mahasiswa pada aksi demontrasi beberapa waktu lalu.

"Kami juga meminta pihak kepolisian mengusut pelaku pembunuhan terhadap mahasiswa di Kendari. Jika memang polisi tidak mampu mengusut pelaku kasus penembakan tersebut, maka Kapolri Jenderal Tito Karnavian harus mundur dari jabatannya," kata dia.

Mereka juga menuntut tindakan kriminalisasi dan penangkapan terhadap aktivis maupun mahasiswa, yang turut serta dalam menyampaikan aspirasi terkait kepentingan masyarakat luas.

Baca juga: Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari yang Tewas Tumpuan Keluarga

Pada saat selesai menyampaikan aspirasi di depan Mapolres Tuban akhir pekan kemarin, massa AMM juga menyempatkan diri untuk melaksanakan shalat gaib untuk mendiang Randi dan Yusuf, dengan setelah itu massa membubarkan diri secara tertib.

Randi diketahui tewas dengan peluru tajam menembus dadanya.

Sementara Yusuf tewas dengan luka berat di kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com