Mbah Sadinah (75), warga Desa Kleco, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terpaksa menjual 3 buah sendok yang dimilikinya untuk membeli beras.
“Kejadiannya kemarin, Mbah Sadinah ini ke rumah meminta sendoknya dibeli untuk membeli beras,” ujar Harmoko, warga yang dimintai tolong Mbah Sadinah, Minggu (29/9/2019).
Sehari-hari Mbah Sadinah bekerja mencari sisa gabah petani yang habis panen.
“Selain ngasak gabah, beliau juga kadang disuruh mijat atau bikin keripik gadung. Orangnya ulet dan tidak mau menyusahkan orang lain,” imbuhnya.
Baca juga: Tak Punya Uang, Nenek Sebatang Kara Ini Jual 3 Sendok demi Makan
"Kejadiannya hari Kamis (26/9/2019), sekitar pukul 11.00 WIB, di Jalan Arifin Ahmad, Pekanbaru," kata Emil saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (29/9/2019).
Emil menjelaskan, video yang viral di media sosial itu tentang kejadian pengemudi yang ugal-ugalan di jalan raya.
Menurut dia, saat itu pengemudi mobil Mazda diduga dengan sengaja merusak barang milik orang lain, yakni menabrak mobil Brio.
"Penyebab awalnya kita belum tahu, karena kami belum ketemu dengan kedua orang (pengemudi mobil) di video tersebut," ujar Emil.
Baca juga: Viral Video Pengemudi Mazda Sengaja Tabrak Honda Brio di Pekanbaru, Ini Kata Polisi
Ditemui di Mapolres Cianjur, Minggu (29/9/2019), Mae menuturkan saat tengah berkebun ia mengaku merasa tidak enak hati.
“Tidak tahu kenapa hati saya tiba-tiba tidak tenang, ingin cepat-cepat pulang saja ke rumah,” kata Mae kepada Kompas.com, Minggu.
Sebelum masuk ke dalam rumah, Mae pergi ke kamar mandi yang berada di samping luar rumah, bermaksud untuk mencuci tangan dan kaki.
“Sewaktu saya mau ambil ember di pinggir bak, lihat seperti boneka di dalam air, posisinya telungkup. Saat dibalikkan ternyata itu cucu saya,” ucapnya lirih.
Karuan saja Mae syok dengan pemandangan tersebut, ia pun cepat-cepat mengangkat tubuh cucunya itu berharap masih hidup.
“Namun sudah tidak bergerak, lalu saya teriak-teriak minta pertolongan warga,” ujarnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Farida Farhan, Skivo Marcelino Mandey, Sukoco, Idon Tanjung, Firman Taufiqurrahman)