Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jombang Mengeluhkan Beras Bantuan Bau Apek dan Berwarna Gelap

Kompas.com - 27/09/2019, 18:36 WIB
Moh. SyafiĆ­,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Kualitas beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang disalurkan pada periode September 2019, dikeluhkan sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jombang, Jawa Timur, karena berbau apek.

Di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, sebagian KPM mengambil jatah bantuan dalam bentuk beras dan telur, pada Kamis (26/9/2019). 

Salah satu KPM di Desa Kademangan Alfiyah (45), kualitas beras yang diterimanya berbeda dengan bulan sebelumnya.

Baca juga: Buwas: Mafia Beras BPNT Raup Untung Rp 9 Miliar Per Bulan

 

Bulan sebelumnya, kualitas beras yang dia terima lebih baik daripada bulan ini.

Bulan lalu, beras yang diterima dalam kondisi putih dan tidak memunculkan bau tidak sedap. 

"Berasnya beda sama yang kemarin (bulan Agustus). Sekarang warnanya agak gelap dan baunya apek," kata Alfiyah, saat ditemui sejumlah wartawan usai mengambil beras dari program bantuan pangan non tunai. 

KPM di Desa Kademangan lainnya , Rohayati (34) menyampaikan hal senada.

Menurut dia, terdapat perbedaan kualitas beras yang diterimanya pada September ini dengan bulan-bulan sebelumnya. Meski demikian, dia tetap menerima beras tersebut

Rohayati berharap pada bulan berikutnya kualitas beras untuk warga yang masuk dalam KPM program BNPT bisa kembali baik seperti bulan sebelumnya. 

"Kalau bisa bulan depan berasnya bagus lagi, kayak yang dulu," kata dia. 

Diganti penyalur

Menanggapi keluhan warga, Koordinator Penyalur Beras BPNT Wilayah Timur di Kabupaten Jombang, Indarto Puji Hidayat mengatakan, pihaknya sudah mengganti beras yang dikeluhkan sejumlah KPM di Desa Kademangan.

"Barangnya sudah kami retur. Tadi malam kami langsung mengganti beras yang dikeluhkan dengan yang lebih baik," kata Indarti kepada Kompas.com, Jumat (27/9/2019).

Indarto menyebutkan, ada enam KPM di Desa Kademangan yang berasnya minta ditukar dengan kualitas yang lebih baik.

Indarto menyampaikan, beras yang didistribusikan kepada warga penerima bantuan pangan non tunai, diterima dari Bulog. Beras tersebut diterima dalam karung ukuran 50 kilogram.

Salah satu KPM program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) saat mengambil beras dari agen e-warong di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (26/9/2019).ISTIMEWA Salah satu KPM program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) saat mengambil beras dari agen e-warong di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (26/9/2019).

Pihaknya kemudian melakukan penggilingan ulang beras dari Bulog. Setelah melewati dua tahap penggilingan, beras tersebut dikemas dalam karung ukuran 8 kilogram lalu dikirimkan kepada agen e-warong. 

Lewat agen e-warong, setiap KPM bisa mendapatkan beras tersebut melalui mekanisme bantuan pangan non tunai.

Baca juga: Cerita Bahagia Guru di Jombang, Temukan Motor yang Hilang Saat Donor Darah

Indarto berjanji akan lebih teliti sebelum mendistribusikan beras yang diperuntukkan bagi warga miskin dalam program BPNT.

"Ke depan Insyaallah lebih baik, saya harus ngontrol lagi supplier yang ada di kecamatan agar tidak sembrono, harus lebih hati-hati, lebih teliti," kata Indarto.

Penyalur wajib mengganti

Kepala Perum Bulog Sub Divisi Regional Surabaya Selatan Kurniawan mengatakan, Kementerian Sosial menjadikan Perum Bulog sebagai Manajer Supplier bantuan pangan non tunai (BPNT) di daerah.

Di Kabupaten Jombang, beras untuk 97.186 orang KPM program BPNT dipasok dari Bulog sejak September 2019.

Dalam program ini, setiap KPM program BPNT menerima sebesar Rp 110.000 untuk dibelanjakan 8 kilogram (kg) dan 20 butir telur di agen e-warong.

Kurniawan menjelaskan, beras dari Bulog untuk KPM program BPNT, didistribusikan melalui penyalur yang dibagi menjadi empat wilayah di Kabupaten Jombang.

Setiap penyalur memiliki suplier di masing-masing Kecamatan. 

Peran Bulog sebatas mendistribusikan beras dalam karung ukuran 50 kilogram. Sedangkan untuk pengemasan sesuai kebutuhan KPM, diserahkan kepada penyalur dan suplier. 

Untuk menjamin kualitas beras tetap baik sampai di tangan KPM, Kurniawan menyatakan ada perjanjian mengikat yang harus ditaati penyalur dan suplier.

Perjanjian dengan Nomor PJU-001/BPNT/09/2019 tersebut, pada pasal 1 tertuang kualitas beras bantuan pangan yang disalurkan merupakan beras medium I kualitas baik, tidak berbau, dan tidak berhama. 

"Terima kasih kami sudah diingatkan. Ini nanti saya tegaskan di koordinator wilayah supplier akan kami sampaikan pemberitahuan jangan sampai hal ini terulang lagi," katanya saat ditemui di Gudang Bulog Jombang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com