Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tati, Anak Kernet Bus yang Jadi Dokter Gigi: Jual Tanah hingga Dagang di Kampus untuk Biaya Kuliah

Kompas.com - 18/09/2019, 08:20 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Mimpi Tati Sri Rahmawati, gadis kelahiran Ciamis, Jawa Barat, 7 Maret 1993, menjadi dokter gigi akhirnya terwujud.

Tati menyelesaikan S1 Pendidikan Dokter Gigi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, tahun 2016.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Profesi Dokter Gigi (koas) di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Unsoed.

Setelah melewati perjuangan panjang, Tati akhirnya melaksanakan sumpah dokter gigi, Senin (16/9/2019). Berselang sehari, Tati mengikuti prosesi wisuda ke-134.

Baca juga: Kisah Lengkap Bayi Hadijah, Minum Kopi Tubruk Sejak Usia 6 Bulan hingga Terima Bantuan Susu dan Biskuit

Namun, di balik capaian itu, Tati harus melalui perjuangan berat untuk menggapai cita-citanya.

Tujuannya satu, anak sulung dari empat bersaudara ini ingin mengangkat derajat kedua orangtuanya.

Tati terlahir dari keluarga sangat sederhana. Ayahnya bekerja sebagai kernet bus, sedangkan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Meski demikian, profesi orangtuanya tidak membuat Tati berkecil hati.

"Awalnya orangtua ragu dan khawatir tidak mampu membiayai kuliah saya. Tapi berkat dukungan dari semua pihak, kami percaya Tuhan pasti akan memberikan rezeki dan optimistis bisa menjalani semuanya sampai akhir," kata Tati, Selasa (17/9/2019).

Orangtua Tati saat itu tidak punya pilihan lain untuk menjual tanah. Beberapa bidang tanah perlahan habis untuk membiayai perkuliahan Tati yang memerlukan biaya tidak sedikit.

Kondisi tersebut membuat Tati memutar otak agar terus dapat menyelesaikan pendidikannya. Berbagai cara pun dilakukan untuk menghasilkan uang yang halal.

Sejak 2013 Tati mulai menjual makanan ringan basreng dan makaroni. Makanan buatan ibunya tersebut dijual Tati kepada teman-temannya di kampus untuk menutup biaya kuliah dan kehidupannya sehari-hari.

"Selain itu saya juga membuat pesanan bunga flanel untuk wisuda, ngajar les privat anak SD, menjadi asisten di klinik, bahkan sampai pernah membuka laundry di kontrakan untuk teman-teman," tutur Tati.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com