SUKABUMI, KOMPAS.com - Jumlah korban diduga keracunan makanan di Kampung Babakan, Dusun Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (17/9/2019) bertambah menjadi 182 orang.
Sebelumnya dilaporkan sebanyak 66 orang, diduga keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan dari resepsi pernikahan warga di desa setempat, Senin (16/9/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi menyebutkan hingga Selasa petang jumlah pasien menjadi 182 orang, mulai anak hingga dewasa. Tidak ada korban jiwa dalam dugaan keracunan ini.
Baca juga: Lagi, Warga Sukabumi Keracunan Makanan dan 66 Orang Dirawat di Puskesmas
Sebanyak 66 orang mendapatkan penanganan tim medis di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Cibuntu.
Sedangkan sebanyak 116 orang mendapatkan penanganan medis di tempat kejadian perkara (TKP) di Dusun Ciangkrek.
Di TKP ini, dikerahkan dokter dan tim medis untuk menangani pasien.
"Tindakan sudah kami lakukan sejak Senin malam. Di antaranya pemberian cairan infus untuk menggantikan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh," ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid kepada Kompas.com di Pustu Cibuntu, Selasa.
Baca juga: Dinkes DKI Akan Pastikan Sebab Kematian Anak yang Diduga Keracunan PM-TAS
Namun, lanjut dia tidak semua pasien yang mendapatkan penanganan medis mendapatkan cairan infus. Karena, ada juga pasien yang hanya mendapatkan obat untuk dimakan.
Untuk yang mendapatkan cairan infus yang ditangani di Pustu Cibuntu dari 66 orang, sebanyak 58 orang mendapatkan cairan infus dan sisanya hanya diberikan obat.
Juga, dari 66 orang ini, ada empat yang dirujuk ke RSUD Palabuhanratu.
"Tiga orang yang dirujuk ke rumah sakit sudah diperbolehkan pulang. Jadi hanya tinggal satu anak yang dirujuk ke rumah sakit," ujar dia.
Sedangkan di TKP, dari 166 orang, yang mendapatkan cairan infus sebanyak 17 orang dan sisanya 99 orang hanya diberikan obat. Di lokasi kejadian, dipersiapkan satu posko kesehatan bersama tim medis.
"Untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan ini, kami sudah mengambil sampel makanan di antaranya nasi, daging ayam, mi goreng dan rebung aren serta muntahan pasien. Sampel ini akan dikirim ke laboratorium, dan hasilnya sekitar sepekan," kata Harun.
Gejala mual hingga muntah
Sejumlah warga merasakan gejala mual, muntah, pusing, sakit kepala setelah sekitar satu jam mengonsumsi makanan hidangan resepsi pernikahan warga di desa setempat.