Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga Keracunan Makanan Selamatan, Polisi Minta Keterangan Tuan Rumah

Kompas.com - 13/09/2019, 12:20 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan pihaknya masih menyelidiki perkara dugaan keracunan makanan massal yang dialami sedikitnya 174 orang korban.

Dalam peristiwa yang gejala keracunannya mulai dirasakan warga sejak Selasa (10/9/2019) itu telah mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

"Sudah ada yang sedang kami mintai keterangan yaitu sohibul bait yang mengadakan acara, Pak Aef," kata Nasriadi melalui pesan WhatsApp yang diterima Kompas.com, Kamis (12/9/2019) malam.

Menurut dia perkara ini masih dalam tahap penyelidikan dan pendalaman. Selain itu pihaknya sudah mengambil sampel makanan berupa nasi uduk, rendang telur dan daging ayam. 

Baca juga: Fakta Keracunan Massal di Sukabumi, 2 Meninggal hingga Dinyatakan KLB

Kata dia sampel makanan sudah dikirim ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Barat di Bandung.

Pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium.

"Mudah-mudahan dari hasil laboratorium akan diketahui kandungan-kandungannya," ujar dia.

Tuan rumah juga korban keracunan

Sementara Aef (50) membenarkan dirinya sudah dimintai keterangan penyidik di Polsek Warungkiara.

Dia dimintai keterangan pada Kamis (12/9/2019) sore hingga akhirnya disuruh menginap di Polsek Warungkiara.

"Ia baru pulang dari Polsek Warungkiara. Kemarin sore diperiksa dan disuruh menginap di kantor polisi," kata Aef kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Jumat siang.

Ia mengaku semalam saat di kantor polisi mengalami muntah-muntah.

Karena dia pun menjadi salah satu dari seratusan warga yang diduga keracunan makanan.

"Saya juga mual dan kembung," aku dia.

Saat diajak untuk ke Puskesmas Bantargadung, Aef menolak secara halus.

"Ia nanti saja," jawabnya.

Baca juga: Keracunan Makanan Selamatan 100 Hari Meninggalnya Warga yang Jadi Duka Satu Desa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com