CIANJUR, KOMPAS.com – Sudah hampir dua bulan 50 siswa SD Negeri (SDN) Pancawangi Pasirsembung, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat belajar di luar kelas.
Selain kerap kepanasan dan mata perih, mereka juga mulai merasakan sakit di bagian punggung karena harus berjam-jam duduk sambil membungkuk saat mengikuti kegiatan belajar-mengajar.
Siswa kelas 4, 5 dan 6 terpaksa belajar di lapangan sekolah beralas terpal akibat bangunan kelas mereka ambruk dan rusak.
Pihak Dinas P dan K Kabupaten Cianjur sendiri telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 150 juta untuk perbaikan dua lokal kelas yang rusak itu akhir tahun ini.
Sedangkan untuk kelas yang ambruk akan dianggarkan di tahun berikutnya.
Baca juga: SDN Pancawangi Cianjur Ambruk, Begini Respons Dinas Pendidikan
Pihak sekolah bersyukur akhirnya bisa mendapatkan bantuan kendati belum tahu kapan anggaran perbaikan tersebut terealisasi.
Karena itu, sambil menunggu kelas diperbaiki, mereka berharap pemerintah daerah bisa menyediakan tenda untuk kelas darurat agar para siswa tak lagi harus belajar di lapangan.
“Belajar di lapang sangat tidak nyaman, belum lagi cuaca yang panas, aktivitas pembelajaran sangat tidak efektif,” tutur Tintin Sudartini, salahseorang guru kepada Kompas.com, Senin (09/09/2019).
Selain panas, kondisi lapangan yang berdebu karena musim kemarau juga membuat kegiatan belajar-mengajar semakin terganggu.
“Siswa tidak bisa berkonsentrasi. Saya pun sebagai gurunya demikian. Pokoknya benar-benar tidak kondusif aktivitas belajar-mengajar sepanjang dua bulan terakhir ini,” ucapnya.
Baca juga: SD yang Ambruk di Cianjur Hanya Berjarak 1,5 Kilometer dari Kantor Disdik
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.