Mendapatkan kabar tersebut, Riswanto segera berangkat ke Bali untuk mencari keberadaan anaknya.
Setelah proses rumit, akhirnya dia mendapatkan bukti kontrak kerja anaknya selama 6 bulan. Perusahaan menjelaskan padanya bahwa telah mendapatkan tenaga kerja dari calo tenaga kerja.
Perusahaan menerima mereka bekerja karena memiliki KTP, yang ternyata palsu. Selain itu, perusahaan tidak tahu bahwa mereka adalah siswa yang PKL.
Dari puluhan siswa yang berangkat, tiga orang siswa tidak diketahui nasibnya karena kapal yang ditumpanginya hilang.
Baca juga: Siswa SMK Hilang Saat Magang Sempat Minta Pulsa dan Berkabar Sedang di Laut Maumere
Mereka adalah Agiel Ramadhan Putra, Ignatius Leyola Andrinta Denny Murdani, dan Ginanjar Nugraha Atmaji.
Riswanto pun melaporkan penipuan tersebut. Ia bahkan mendatangi Kementerian Hukum dan HAM, hingga menghubungi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Lalu, dibuatlah surat tembusan ke Polda Bali dan Polda DIY. Kasus penipuan itu masuk ke ranah persidangan.
Kepala sekolah dan guru divonis bebas. Adapun Mugiri yang sempat disebut sebagai guru pembimbing adalah seorang calo tenaga kerja, ia dijatuhi hukuman penjara.
Baca juga: 3 Siswa SMK Hilang Saat Magang di Bali Dijanjikan Uang Rp 8 Juta
Lucia Martini, salah orangtua siswa yang hilang, yakin bahwa anaknya masih hidup.
Ia mengaku baru tahu anaknya hilang setelah satu minggu kapal yang ditumpangi anaknya dinyatakan hilang kontak.
"Saya mendapatkan informasi terlambat. Kedua orangtua mereka sudah mendapatkan informasi seminggu sebelumnya, langsung dari Bali. Sementara saya baru tahu 5 Maret (2010) ketika didatangi pihak sekolah. Padahal Pak Joko (ayah Ginanjar) tahu kapal hilang kontak setelah disurati langsung oleh pihak perusahaan," ucapnya.
Lucia bercerita, saat berangkat ke Bali 10 tahun yang lalu, anaknya yang bernama Ignatius Andrianta Loyola Denny Murdani menolak diantar oleh kakaknya.
Ia mau diantar langsung oleh ibunya.
Baca juga: Ini Awal Mula 3 Siswa SMK Hilang Saat Magang hingga Tak Pernah Ditemukan Selama 9 Tahun
"Saya diantar Mom (ibu) saja. Nanti enam bulan saya tidak melihat Kedon (nama dusunnya)," kata Martini menirukan ucapan anaknya, Rabu (4/9/2019).
Walaupun dinyatakan hilang, Lucia memiliki firasat anaknya masih hidup dan akan pulang.