"Saya mendapatkan informasi terlambat, kedua orangtua mereka (Agiel Ramadhan Putra dan Ginanjar Nugraha Atmaji) sudah mendapatkan informasi seminggu sebelumnya. Langsung dari Bali. Sementara saya baru tahu 5 Maret (2010) ketika didatangi pihak sekolah. Padahal Pak Joko (ayah Ginanjar) tahu kapal hilang kontak setelah disurati langsung oleh pihak perusahaan," ucapnya.
Baca juga: Ibu dari Siswa SMK yang Hilang 9 Tahun Saat Magang Yakin Anaknya Masih Hidup
Lucia mengatakan, anaknya masih berusia sekolah dan belum memiliki KTP, namun dipekerjakan sebagai anak buah kapal.
Ia menduga anaknya dibuatkan KTP oleh calo bernama Mugiri yang kemudian hari ditangkap dan dipenjara.
Menurut Lucia, Denny berangkat ke Pulau Dewata dengan KTP sementara, karena usianya waktu itu masih 16 tahun.
"Saya baru tahu ternyata KTP anak saya dipalsukan supaya bisa bekerja di kapal. Pelakunya Mugiri. Dia sudah divonis penjara oleh Pengadilan Negeri Bantul," ucapnya.
Sembilan tahun berlalu tanpa ada kejelasan nasib Denny, Lucia pasrah, namun tetap optimistis anaknya masih hidup dan akan pulang.
"Sebagai seorang ibu, saya percaya dia masih hidup tapi entah di mana. Saya berharap Denny mengetuk pintu rumah," katanya.
Keyakinan bahwa Denny masih hidup karena tidak pernah bertemu lewat mimpi. Selain itu, hatinya pun merasa tenang.
"Saya masih mengharapkan (Denny) pulang, ada mukjizat Tuhan. Setiap sembahyang saya selalu mendoakan," ujarnya.
Setiap melihat gedung SMKN 1 Sanden, Lucia selalu teringat anaknya.