Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyesalan Andre Pernah Injak Kepala Ibunya...

Kompas.com - 28/08/2019, 19:11 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sepekan yang lalu, viral di media sosial seorang anak memijak kepala ibunya.

Dalam rekaman video berdurasi 39 detik tampak seorang pemuda yang beradu mulut dengan seorang ibu yang tiduran di atas kasur. Pemuda bahkan sempat melempar guling ke arah ibu tersebut.

Andre Prasetyo (21), pemuda yang menginjak kepala ibunya, Djaiti (62) mengaku menyesali perbuatannya.

"Saya tidak menyangka dulu melakukan hal itu ke ibu, saya menyesal," kata Andre ditemui Kompas.com di rumahnya, di Kedondong Kidul Gang 1, Kelurahan/Kecamatan Tegalsari, Surabaya, Rabu (28/8/2019).

Baca juga: Ibu yang Meninggal karena Diinjak Anak Bernama Djaiti, Bukan Rusmini

Djaiti kini sudah meninggal setelah sempat dilarikan ke RS. Soewandhie Surabaya pada Sabtu (24/8/2019) lalu. Djaiti disebut memang memiliki riwayat penyakit jantung.

Meninggalnya Djaiti juga tidak ada kaitannya dengan perlakuan Andre.

Menurut Andre, selama di rumah sakit dirinya beserta ayahnya, Sunarwo (71) selalu menemani Djaiti. Ia juga terus memberi semangat agar ibunya bisa sembuh.

"Waktu di rumah sakit, ibu sempat berpesan bahwa saya harus berubah dan berperilaku baik, cuma gitu saja. Saya juga sudah enggak mau aneh-aneh lagi," ujar Andre.

Sebelum Djaiti meninggal, Andre mengaku pernah menyampaikan kepada ibunya akan mencari pekerjaan.

Ia ingin membantu mengurangi beban sang ibu yang selama ini membiayai kebutuhannya sehari-hari.

Meski ibunya telah meninggal, Andre berjanji akan mengubah sikap buruknya selama ini.

"Saya ingin menjadi anak yang lebih baik lagi. Menjadi anak yang benar-benar baik, enggak boleh seperti dulu lagi. Ibu sudah tidak ada, saya harus lebih baik," tutur Andre.

Baca juga: Kisah Rusmini Ibu yang Diinjak Kepalanya oleh Sang Anak, Jualan Es Teh hingga Meninggal karena Komplikasi

Ia menambahkan, ia akan mengikuti pelatihan kerja yang disediakan Pemerintah Kota Surabaya.

Dia berharap, bisa segera mendapat pekerjaan dan bisa membantu mengurangi beban ayah dan seluruh saudaranya.

"Saya mau ikut pelatihan buat kerja. Mudah-mudahan bisa bantu bapak, orangtua satu-satunya yang masih ada. Saya akan jaga bapak," ujar dia.

Djaiti menghembuskan nafas terakhir di RSUD Soewandhie, Selasa (27/8/2019) pukul 14.00 WIB dan telah dimakamkan di TPU Ngagel, Surabaya, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com