Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbawa Ombak, Bangkai KM Santika Nusantara Bergeser hingga 145 Mil

Kompas.com - 27/08/2019, 06:59 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Bangkai Kapal Motor (KM) Santika Nusantara disebut bergeser karena disapu gelombang laut.

Kapal yang terbakar pada Kamis (22/8/2019) lalu di perairan Masalembo itu bergeser 145 mil laut ke arah barat dari posisi semula.

Tim Basarnas sempat mencari posisi kapal tersebut pada Senin (26/8/2019) dengan pesawat CN 235 milik TNI Angkatan Laut.

Baca juga: Tewaskan 3 Penumpang, Hasil Penyelidikan Kebakaran KM Santika Nusantara Diminta Dibuka ke Publik

 

Pukul 12.30 WIB, keberadaan KM Santika Nusantara dapat ditangkap oleh peralatan FLIR Pesawat CN 235 di koordinat 04° 47’ 51,53” S - 112° 20,56” E.

"Lokasinya berada sekitar 145 mil laut arah barat dari posisi kapal terbakar," kata Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Basarnas Mayor Jenderal TNI Nugroho Budi Wiryanto, kepada wartawan, di Surabaya.

Di lokasi ditemukannya kapal, tim Basarnas melihat kapal masih mengeluarkan asap yang mengepul ke udara.

"Kami minta kepada perusahaan pemilik kapal agar menyeret KM Santika Nusantara ke wilayah pantai dengan tug boat untuk dilakukan pendinginan," ujar dia.

Setelah dilakuan pendinginan, tim Basarnas, kata dia, akan menyusuri bangkai KM Santika Nusantara untuk mencari apakah masih ada korban yang terjebak di dalam kapal.

Sesuai prosedur, tim SAR masih akan terus bergerak mencari korban hingga 7 hari setelah terbakarnya kapal.

Baca juga: Basarnas: Jumlah Penumpang KM Santika Nusantara yang Terbakar Melebihi Manifes

KM Santika Nusantara dilaporkan terbakar pada Kamis malam pekan lalu di perairan Masalembo. Kapal ini sedianya bertolak dari Surabaya menuju Balikpapan.

Hingga Minggu (25/8/2019), sudah 311 penumpang yang dapat dievakuasi. 3 di antaranya meninggal dunia.

Selain dievakuasi oleh sejumlah kapal yang melintas di lokasi kebakaran, para penumpang juga dievakuasi oleh kapal nelayan Pulau Masalembo.

Para korban juga ada yang langsung dievakuasi ke Surabaya, Sumenep hingga ke Lamongan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com