Perangi Hoaks, Mafindo Rilis Web Series "Keluarga Anti Hoaks"

SOLO, KOMPAS.com - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) meluncurkan web series Keluarga Anti Hoaks episode 1 di gelaran car free day (CFD) Solo, Jawa Tengah, Minggu (18/8/2019).

Web series ini diunggah di akun Youtube Mafindo. Web Series ini bisa diakses secara gratis untuk digunakan sebagai media edukasi dan literasi memerangi berita bohong atau hoaks berbasis digital.

"Kita pengin mengedukasi masyarakat dengan cara yang berbeda dalam upaya memerangi berita hoaks," kata Divisi Literasi Narasi Mafindo Solo, Giri Lukmanto di Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Baca juga: Mafindo: Penyelenggara Pemilu Masih Jadi Target Hoaks Jelang Pemilu 2019

Web series yang diluncurkan tersebut merupakan film pendek berdurasi 5-10 menit yang bisa diakses secara umum oleh masyarakat luas melalu channel Youtube.

Peluncuran tersebut serentak di lima kota di Indonesia, yaitu Solo, Bandung, Sekarang, Bekasi dan Yogyakarta.

Dia menilai penyebaran hoaks sudah semakin meresahkan terhadap masyarakat. Terlebih dengan kecanggihan teknologi, penyebaran hoaks semakin masif di masyarakat.

"Publik bisa melihat bahwa kita bisa mepelajari hoaks dengan cara narasi. Dengan genre berbeda. Yang kita tonjolkan dalam video ini genre superhero karena biar orang-orang tahu genre ini bisa dibuat ke dalam sisi edukasinya," terang dia.

Dari data Mafindo tahun 2018 ada sebanyak 997 hoaks tersebar luas di masyarakat melalui medsos. Kemudian di tahun 2019 setiap bulan ada sekitar 100 hoaks berkonten politik beredar.

Baca juga: Mafindo: Tahun Ini, 100 Hoaks Politik Beredar Setiap Bulan

Oleh karena itu, pihaknya mengajak para generasi muda untuk tidak cuek dan ikut memberikan edukasi kepada masyarakat dalam memerangi berita bohong.

"Kita tahu secara umum anak-anak muda lebih senang mencari hal-hal yang menyangkan di dunia maya. Coba deh peduli dengan hoaks. Coba kita mulai dari rumah, sekolah, kuliah atau lingkungan kita bagaimana hoaks ini sebenarnya memiliki efek yang negatif dan mencoba memberikan cek fakta keluarga sekitar atau lingkungan sekolah," imbuh dia.