Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Kembangkan Tim Siber untuk Perangi Berita Hoaks di Medsos

Kompas.com - 14/08/2019, 06:36 WIB
Labib Zamani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - PDI Perjuangan (PDI-P) konsen dalam memerangi berita hoaks atau bohong yang beredar di media sosial (medsos) melalui tim siber.

Bahkan, dari hasil keputusan Kongres ke-V PDI Perjuangan di Bali tim siber akan dikembangkan hingga di tingkat ranting.

Hal tersebut disampaikan Politisi Senior PDI Perjuangan Aria Bima dalam acara Sosialsiasi 4 Pilar Kebangsaan di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (13/8/2019) malam.

"Tim siber PDI Perjuangan merupakan keputusan dari Kongres ke-V di Bali akan dikembangkan sampai tingkat ranting. Untuk mengawal penyebaran-penyebaran hoaks dan ujaran kebencian," katanya.

Baca juga: Aria Bima Sebut Jokowi Tak Punya Minat Jadi Pemimpin PDI-P

Jika sebelumnya pelaku penyebar berita bohong hanya dilaporkan di tingkat pusat, jelas Bima tim siber PDI Perjuangan nantinya dapat memberikan pemahaman kepada para pegiat media sosial tentang tata cara menggunakan medsos secara bijak.

Selama ini banyak masyarakat yang tidak tahu tentang berita yang beredar di medsos dan mereka hanya ikut-ikutan menyebarkan berita yang mereka terima tanpa ada filter yang jelas. Dan masyarakat tidak mengetahui apa dampak dari penyebaran berita bohong tersebut.

"Maka tugas dari PDI Perjuangan dengan semangat persatuan ini menyampaikan kepada masyarakat. Misalnya ada yang mengupload sentimen-sentimen kepada PDI Perjuangan untuk kali ini satu, dua, tiga kali tidak langsung laporkan," ujarnya.

Baca juga: Kursi Ketua DPRD Jabar Melayang, Anggota PDI-P Diperintahkan Lebih Banyak Turun ke Masyarakat

"Tapi, harus kita tegur. Tolong itu dihapus. Kalau tidak Anda melanggar UU ITE. Kita kedepankan dulu aspek kebersamaannya. Kalau dia masih nekat meng-upload berita hoaks atau bohong ya kita laporkan," sambung Bima.

Oleh karena itu, ujar Bima pemahaman tentang bagaimana menggunakan kecanggihan teknologi secara bijak tersebut harus digerakkan dari tingkat bawah.

"Kalau dulu yang dilaporkan yang pertama kali mengupload sekarang tidak. PDI Perjuangan berusaha bagaimana medis sosial menjadi narasi yang memberikan penguatan faktor harmonisasi sosial di masyarakat," katanya.

"Jangan sampai ruang publik di media sosial menjadi bagian dari kelompok yang memberikan penguatan pada disintegrasi bangsa dalam bentuk sentimen-sentimen sosial dan itu sangat berbahaya," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com