Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin Beratnya Membuat Jenang Candi, Siswa SMK Ciptakan Alat Pengaduk Elektrik

Kompas.com - 15/08/2019, 11:35 WIB
Sukoco,
Farid Assifa

Tim Redaksi

NGAWI, KOMPAS. com – Prihatin dengan beratnya membuat jenang candi, pelajar SMK Yoso Negoro di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, membuat alat pengaduk listrik yang meringankan kerja mengaduk adonan.

Triatmo, guru pembimbing, mengatakan, peralatan sederhana pengaduk jenang berawal dari keprihatinan salah satu siswa pada orangtuanya yang bekerja sebagai pengaduk jenang.

“Idenya berawal dari salah satu siswa yang membantu orangtuanya bekerja di pembuatan jenang yang berat kerjanya dan panas,” ujarnya, Kamis (15/8/2019).

Selain harus bekerja berat, seorang pengaduk jenang juga masih harus terbiasa berhadapan dengan tungku perapian yang yang menyala selama proses pembuatan dodol itu.

Baca juga: Ini Video Penampakan Tumbuhan Bajakah, Obat Penyembuh Kanker Temuan Siswa SMA

 

Seorang pekerja pengaduk jenang juga harus paham dan bisa mengatur kekuatan pengadukan adonan. Sebab, semakin lama diaduk, adonan jenang kian lengket dan terasa berat.

“Pada awal pembuatan terkendala pengaturan kekuatan putaran pengadukan, karena di awal proses memasak masih berupa cairan dan semakin mengental mendekati adonan jenang mau masak,” imbuh Triatmo.

Bekerja sama dengan kelas elektro, alat pengaduk jenang akhirnya ditambahi adaptor pengatur putaran. Semakin kental adonan, maka kekuatan dinamo harus ditambah sambil menyesuaikan agar perputaran alat pengaduk tetap stabil.

“Semakin kental semakin besar daya yang dibutuhkan, tetapi putaran tetap dijaga stabil. Dengan adaptor, kebutuhan tenaga bisa diatur sesuai kebutuhan,” katanya.

Dengan alat pengaduk elektrik itu, hasil jenang candi sebagai makanan khas Magetan menjadi lebih lembut karena pengadukan yang konsisten. Selain itu, alat itu membuat proses pengolahan jenang candi kian cepat.

Biasanya, untuk membut jenang candi dibutuhkan waktu 6 hingga 8 jam, tetapi dengan peralatan pengaduk elektrik, waktu bisa dipangkas hingga 3 sampai 4 jam.

Baca juga: 5 Fakta Keluarga yang Pertama Kali Buktikan Khasiat Kayu Bajakah, Sembuhkan Kanker hingga Sempat Ditolak

Triatmo mengatakan, sekolah masih melakukan pengembangan lebih lanjut sehingga peralatan yang dibuat oleh siswanya bisa membantu kesulitan warga pembuat jenang candi di Magetan.

Di mengaku hanya butuh biaya sekitar Rp 2 juta untuk membuat perlatan pengaduk jenang elektrik.

“Masih kita kembangkan lagi agar rancang bangun lebih mudah dioperasikan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com