Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Siswi SMA Juara Dunia Penyembuh Kanker | Gugurnya Briptu Heidar Usai Disandera

Kompas.com - 13/08/2019, 07:01 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita tentang karya ilmiah yang mengulas obat penyembuh kanker, menyita perhatian pembaca.

Karya ilmiah dua siswi SMA asal Kalimantan Tengah tersebut menjadi juara dunia dalam lomba karya ilmiah bertajuk Life Science di Seoul, Korea Selatan, pada 25 Juli 2019.

Selain itu, berita tewasnya driver ojek online (ojol) bernama Darwin Susanto, juga menjadi sorotan.

Menurut Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono, korban pernah dua kali membuat laporan terkait dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan istrinya.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Karya ilmiah obat penyembuh kanker karya dua siswi SMA

Ilustrasi kankerBet_Noire Ilustrasi kanker

Aiman Witjaksono, host program AIMAN di KompasTV, menjelaskan asal muasal karya ilmiah yang dikukuhkan menjadi juara dunia kompetisi Life Science di Seoul, Korea Selatan.

Karya ilmiah karya dua siswi SMAN Palangkaraya itu mengulas tanaman Bajakah yang menjadi obat ampuh penyembuh kanker. 

Penelusuran tim AIMAN tak hanya di laboratorium SMAN Palangkaraya, namun juga menelusuri hutan belantara, tempat tanaman yang diulas dalam karya ilmiah tersebut.

Tim AIMAN pun mengungkapkan, tanaman langka bernama Bajakah yang ditemukan di pelosok hutan belantara tersebut secara nyata telah menyembuhkan penyakit kanker.

Baca berita selengkapnya: Siswa SMA di Kalimantan Tengah Jadi Juara Dunia Penyembuh Kanker

2. Kasus driver online tewas mengenaskan di sebuah ruko

Driver ojol ditemukan tewasDok. Polres Madiun Driver ojol ditemukan tewas

Seorang driver ojek online bernama Darwin Susanto (35) ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di rumah toko (ruko) kontrakan di Jalan Panglima Sudirman, Kelurahan Pandean, Mejayan, Kabupaten Madiun, Minggu malam (11/8/2019).

Darwin tewas dengan kondisi wajah penuh luka. Untuk mengungkap penyebab kematian Darwin, polisi melakukan autopsi jenazah korban.

Sementara itu, tim penyidik Polres Madiun hingga saat ini masih mencari keberadaan istri Darwin yang tiba-tiba menghilang saat Darwin ditemukan tewas.

"Salah satunya kami fokus cari istri korban," kata Ruruh.

Berdasar catatan kepolisian, Darwin pernah melaporkan istrinya yang diduga melakukan KDRT. 

Baca berita selengkapnya: Sebelum Tewas Mengenaskan, Driver Ojol Pernah 2 Kali Laporkan Istrinya soal KDRT

3. Briptu Heidar gugur usai disandera KKB

Briptu Heidar, Anggota Direskrim Polda Papua yang gugur setelah disandera KKSB di Kabupaten Puncak, Papua pada Senin (12/08/2019) siangDok Istimewa Briptu Heidar, Anggota Direskrim Polda Papua yang gugur setelah disandera KKSB di Kabupaten Puncak, Papua pada Senin (12/08/2019) siang

Kasuus gugurnya Briptu Heidar, anggota Direskrim Polda Papua, yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Usir, terus menjadi sorotan.

Polisi masih terus memburu kelompok penyandera yang diduga terkait dengan KKB Lekagak Talenggen.

"Briptu Heidar ditemukan pukul 17.30 WIT dalam keadaan meninggal dunia. Lokasinya tidak jauh dari tempat penyanderaan," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, di Jayapura, Senin (12/8/2019).

Jenazah kini sudah berada di Puskemas Ilaga dan tim medis tengah membersihkannya untuk dapat segera diterbangkan ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Baca berita selengkapnya: Briptu Heidar, Polisi yang Disandera KKB Ditemukan Gugur

4. Kasus perundungan kakek Hamdan

Viral video sejumlah pemuda melakukan bullying ke seorang kakek tunawisma di Pringsewu, Lampung. Dok. Instagram @makassar_iinfo Viral video sejumlah pemuda melakukan bullying ke seorang kakek tunawisma di Pringsewu, Lampung.

Video aksi sejumlah pemuda melakukan perundungan terhadap kakek Hamdan menjadi viral di media sosial sejak akhir pekan lalu.

Warganet mengecam aksi empat pemuda terhadap Hamdan. Sementara itu, Kapolsek Pardasuka AKB Martono membenarkan kejadian perundungan yang membuat heboh warganet itu terjadi di wilayah hukumnya.

Kejadian itu terjadi di Pos Ronda Dusun Erih, Pekon Rantau Tijang, Kecamatan Pardasuka, Pringsewu.

“Untuk pelaku sudah diketahui, tapi maaf, kasus masih dalam proses penyelidikan, jadi belum sampai ke sidik dan pemeriksaan tersangka,” kata Martono melalui pesan WhatsaApp, Senin (12/8/2019) sore.

Baca berita selengkapnya: Polisi Kantongi Identitas 4 Pelaku yang Ikat dan Dorong Kakek dalam Video Viral

5. Pesulap tewas usai gagal lakukan atraksi api

Jenazah Rachmat Budiri (53) atau Budi Ayuga saat dimasukkan ke dalam mobil ambulance di Kamar Mayat RSSA Kota Malang, Senin (12/8/2019)ANDI HARTIK Jenazah Rachmat Budiri (53) atau Budi Ayuga saat dimasukkan ke dalam mobil ambulance di Kamar Mayat RSSA Kota Malang, Senin (12/8/2019)

Seorang seniman tari dan pesulap, Rachmat Budiri (53) atau biasa dikenal Budi Ayuga, tewas setelah melakukan atraksi api.

Budi tewas dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang setelah bagian atas tubuhnya terbakar disebabkan gagal saat melakukan atraksi.

Budi terbakar saat mempertontonkan atraksi sulap api di Pentas Apresiasi Budaya Kampung Celaket, Kota Malang, Sabtu (27/6/2019).

"Ada infeksi di punggung yang berpengaruh ke ginjalnya. Kondisinya drop dan dinyatakan meninggal," kata teman dekat Budi Ayuga, Yongki Irawan, Senin (12/8/2019).

Baca berita selengkapnya: Gagal Lakukan Atraksi Api, Pesulap Tewas Terbakar

Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik, David Oliver Purba, Aprillia Ika, Dhias Suwandi, Heru Margianto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com