Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pria Meninggal Saat Sembelih Kurban, Begini Kronologinya

Kompas.com - 12/08/2019, 17:34 WIB
Agie Permadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Saat itu, lanjut Fajar, tenaga ayahnya itu masih terlihat kuat, bahkan seekor sapi yang akan disembelih itu pun dijatuhkan Asep. 

Agar sapi tidak berontak saat disembelih, Asep kemudian berupaya mengikat kaki hewan kurban tersebut. Baru saja Asep mengikat satu kaki hewan itu, tiba-tiba Asep tersungkur tak sadarkan diri.

"Baru masukin tali tambang ke satu kaki sapi sambil mengucapkan takbir, baru satu tiba-tiba bapak langsung jatuh," kata dia.

Mengetahui asep yang tak sadarkan diri, keluarga langsung membawanya ke rumah sakit Avisena, Cimahi.

Namun, nyawanya tak tertolong, dokter menyatakan Asep terkena serangan jatung.

"Kejadiannya sekitar pukul 09.00 WIB. Kami langsung bawa bapak ke RS Avisena, pas dibawa ke IGD, bapak sudah tidak ada (meninggal). Diagnosa dokter, bapak kena serangan jantung," ucap dia.

Asep dikenal keluarga merupakan sosok pemimpin yang baik dan segala bisa. Tidak hanya dikenal baik oleh keluarga, Asep juga dikenal sebagai tokoh masyarakat yang suka berbaur dan bercanda bersama warga.

"Bapak sosok leadership, segala bisa, baik otomotif maupun elektronik segala bisa. Sampai nyembelih sapi pun dia bisa. Dia juga salah satu tokoh masyarakat, banyak masyarakat konsultasi ke bapak, pas di shalatin juga, alhamadulilah banyak masyarakat yang ikut," kata dia.

Baca juga: Polisi Tewas Setelah Tabrak Truk Hewan Kurban, Sopir Jadi Tersangka

"Emang kocak orangnya, dia juga suka jadi imam di masjid," tambah dia.

Asep kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga haji Subki, tak jauh dari kediaman almarhum.

"Inshallah husnul khotimah, amin," ucap dia.

Fajar menyatakan, informasi yang beredar ayahnya itu meninggal oleh hewan kurban merupakan berita hoaks.

"Berita riilnya, bapak bukan tukang jagal, tapi punya keahlian lebih, dan itu juga sapi kurban keluarga kami, setiap tahun suka kurban. Dan lokasi sembelihnya juga bukan di Pharmindo tapi di belakang rumah kami," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com