Itulah mengapa bumbu miliknya memiliki ciri khas yang berbeda dengan lainnya.
Misal, kata Tutik, yang membedakan bumbu rendang adalah rempah rempahnya, karena harus ada kaskas, jinten manis, kapulaga jawa dan ragam bumbu yang umum harus tetap dipakai.
"Karena ada yang membikin bumbu rendang pokoknya ada pekak. Tapi saya tidak," katanya.
Seiring perjalanan waktu, ia malah bertambah gemuk karena kebiasaan makan enak untuk mencoba komposisi pas di bumbunya itu.
“Berat badan saya pernah sampai 115 kilogram. Saya mencoba semua makanan enak untuk mendapatkan komposisi bahan baku pada bumbu sehingga menghasilkan rasa yang pas,” kata Tutik.
Saat ini Tutik memiliki 4 karyawan dan tiga anaknya juga membantu bisnisnya saat waktu luang. (Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua)
Baca juga: Kisah Perjuangan Alyza, Anak Tukang Sampah yang Diterima Kuliah di UGM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.