Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ayah Martha Itaar, Bangga Putrinya Jadi Pilot Perempuan Garuda Indonesia Asal Papua

Kompas.com - 02/08/2019, 08:55 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAYAPURA, KOMPAS.com - Yakobus Itaar, ayah Martha Itaar, tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya kepada sang buah hati, Martha Itaar yang diterima menjadi pilot perempuan Garuda Indonesia asal Papua.

Menurut Yakobus, diterima sebagai Pilot Garuda menjadi sebuah pencapaian yang sangat sentimentil.

Sebab, hal ini tidak hanya membanggakan keluarga, namun juga membuktikan bahwa perempuan Papua memiliki kemampuan yang sama dengan yang lain.

Diakuinya bila cita-cita menjadi pilot bagi seorang wanita tidak mudah diraih karena selama ini profesi tersebut identik dengan kaum adam.

Namun ketika melihat perkembangan Martha selama duduk di bangku sekolah, ia akhirnya yakin bila anaknya bisa mengejar cita-citanya.

Ini penuturan sang ayah, yang bercerita mengenai sosok anaknya, Martha Itaar, sang pilot perempuan Garuda Indonesia asal Papua.

Baca juga: Profil Lengkap 2 Pilot Perempuan Garuda Indonesia Asal Papua, Vanda Astri dan Martha Itaar

Cita-cita jadi pilot perempuan

Martha Itaar merupakan perempuan kelahiran Jayapura, 21 November 1996.

Menurut Yakobus, putrinya adalah pribadi yang sudah terbiasa mendiri sejak duduk di bangku sekolah.

Anak keempat pasangan Yakobus Itaar dan Anita Baru ini memang bermimpi menjadi pilot sejak kecil.

"Pilot adalah cita-cita Martha sejak kecil karena dia melihat bahwa banyak penerbangan yang didominasi oleh laki-laki, sehingga dia ingin menunjukan bahwa perempuan bisa menerbangkan pesawat," katanya di Jayapura, Kamis (1/8/2019).

Baca juga: Jokowi Terkejut Dengar Kabar Dua Perempuan Pilot Asal Papua Akan Bekerja di Garuda Indonesia

Lolos sekolah penerbangan di Selandia Baru

Tidak hanya mandiri, sang ayah mengatakan jika Martha juga menonjol di bidang akademis. Martha sendiri merupakan lulusan SMA Negeri 1 Kota Jayapura tahun 2014.

"Nilai akademisnya memang menonjol, nilai eksakta itu selau di atas 9. Setelah lulus SMA Martha ikut tes program Biro SDM Provinsi Papua untuk pendidikan di luar negeri," tuturnya.

Saat mendaftar, dari Biro SDM Papua sudah memberikan pilihan berbagai perguruan tinggi di beberapa negara yang bisa dipilih oleh peserta tes.

Saat itu Martha langsung memilih Nelson Aviation College, Selandia Baru.

Baca juga: Martha Itaar, dari Papua Terbang ke Selandia Baru hingga Jadi Pilot Garuda Indonesia

Sebagai tambahan informasi, Martha merupakan penerima beasiswa Otonomi Khusus (Otsus) dari Pemerintah Provinsi Papua dari sekitar 150 orang pelajar dan mahasiswa Papua yang menempuh pendidikan di Nelson Aviation College, Selandia Baru.

"Waktu itu empat orang lulus ke Selandia Baru, dua laki-laki dan dua perempuan," ucap Yakobus.

Menurut dia, Martha lulus dari Nelson pada 2017 dan menjadi salah satu mahasiswa terbaik.

Lihai mengendalikan kendaraan bermotor

Kemampuan Martha dalam menguasai kendaraan bermotor dinilainya sudah tampak sejak duduk di bangku SMP.

Menurut dia baik motor atau pun mobil semuanya bisa dikuasai Martha secara otodidak.

Yakobus juga mengaku ia dan istrinya selalu berusaha menuruti keinginan anak-anaknya bila hal tersebut terkait dengan pendidikan.

Termasuk, ketika Martha meminta izin untuk mengikuti lomba balap pesawat di Selandia Baru.

Baca juga: Kisah Petinju Peraih WBC dan IBF Jadi Kuli Bangunan: Upah Kuli Lebih Besar Dibanding Petinju

"Ya kita percaya saja, waktu lihat videonya kita di rumah kaget juga ternyata olahraga itu berisiko tinggi," akunya.

"Saya tahu bahwa anak saya punya kemampuan, dan kami selaku orangtua selalu mendorong apapun rintangan, cobaan, kesulitan itu selalu mengandalkan Tuhan. Kami hanya mendorong anak-anak selalu melihat ke depan bahwa cita-cita bisa dikejar dengan mengandalkan Tuhan," tuturnya lagi.

Membanggakan orangtua dan Papua

Martha diterima sebagai Pilot Garuda menurut Yakobus adalah sebuah pencapaian yang sangat sentimentil.

Sebab, hal ini tidak hanya membanggakan keluarga, namun juga membuktikan bahwa perempuan Papua memiliki kemampuan yang sama dengan yang lain.

"Tuhan menciptakan manusia semua sama, tinggal dari kita. Kami bangga karena karena momen ini bertepatan dengan HUT ke-74 tahun RI. Selama ini di Garuda hanya ada pilot Papua laki-laki saja," katanya.

Baca juga: Kisah Pengungsi Nduga Papua, Tak Punya apa-apa dan Ingin TNI Ditarik Agar Bisa Kembali ke Desa

Ia pun berpesan kepada Martha agar selalu rendah hati, selalu bersyukur dan jangan cepat puas terhadap hasil yang sudah ada.

Ia juga meminta Martha untuk terus belajar agar bisa jadi contoh untuk generasi berikutnya.

"Dia masuk ke maskapai terbesar di Indonesia dan yang ikut tes ribuan orang, tahapan tesnya juga panjang, setiap tahapan kami selalu syukuri. Ini juga jadi kesempatan besar buat adik-adik kita dan membuktikan bahwa anak Papua bisa," cetusnya. (Dhias Suwandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com