Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diterima Jadi Pilot Garuda, Martha Itaar Pernah Ikut Lomba Balap Pesawat

Kompas.com - 01/08/2019, 13:35 WIB
Dhias Suwandi,
Khairina

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia telah menerima dua putri Papua sebagai pilot. Mereka adalah Vanda Astri Korisano dan Martha Itaar.

Khusus untuk sosok Martha Itaar yang merupakan kelahiran Jayapura, 21 November 1996 rupanya adalah pribadi yang sudah terbiasa mendiri sejak duduk di bangku sekolah.

Martha Itaar adalah anak kedua dari 4 bersaudara pasangan Yakobus Itaar dan Anita Baru.

Yakobus Itaar, mengisahkan bila menjadi pilot adalah cita-cita dari anaknya sejak kecil.

"Pilot adalah cita-cita Martha sejak kecil karena dia melihat bahwa banyak penerbangan yang didominasi oleh laki-laki, sehingga dia ingin menunjukan bahwa perempuan bisa menerbangkan pesawat," katanya di Jayapura, Kamis (1/8/2019).

Baca juga: Profil Lengkap 2 Pilot Perempuan Garuda Indonesia Asal Papua, Vanda Astri dan Martha Itaar

Martha yang merupakan lulusan SMA Negeri 1 Kota Jayapura tahun 2014 itu sejak di bangku sekolah selalu menonjol dari sisi akademis.

"Nilai akademisnya memang menonjol, nilai eksakta itu selau di atas 9. Setelah lulus SMA Martha ikut tes program Biro SDM Provinsi Papua untuk pendidikan dil uar negeri," tuturnya.

Saat mendaftar, dari Biro SDM Papua sudah memberikan pilihan berbagai perguruan tinggi di beberapa negara yang bisa dipilih oleh peserta tes.

Saat itu Martha langsung memilih Nelson Aviation College, Selandia Baru.

"Waktu itu 4 orang lulus ke Selandia Baru, 2 laki-laki dan 2 perempuan," ucap Yakobus.

Diakuinya bila cita-cita menjadi pilot bagi seorang wanita tidak mudah diraih karena selama ini profesi tersebut identik dengan kaum adam.

Namun ketika melihat perkembangan Martha selama duduk di bangku sekolah, ia akhirnya yakin bila anaknya bisa mengejar cita-citanya.

"Saya tahu bahwa anak saya punya kemampuan, dan kami selaku orangtua selalu mendorong apapun rintangan, cobaan, kesulitan itu selalu mengandalkan Tuhan. Kami hanya mendorong anak-anak selalu melihat ke depan bahwa cita-cita bisa dikejar dengan mengandalkan tuhan," tuturnya lagi.

Baca juga: Dua Pilot Perempuan Asal Papua Tak Pakai Jalur Khusus Masuk Garuda Indonesia

Kemampuan Martha dalam menguasai kendaraan bermotor dinilainya sudah tampak sejak duduk di bangku SMP.

Menurut dia baik motor atau pun mobil semuanya bisa dikuasai Martha secara otodidak.

Yakobus juga mengaku ia dan istrinya selalu berusaha menuruti keinginan anak-anaknya bila hal tersebut terkait dengan pendidikan.

Termasuk, ketika Martha meminta izin untuk mengikuti lomba balap pesawat di Selandia Baru.

"Ya kita percaya saja, waktu lihat videonya kita di rumah kaget juga ternyata olahraga itu berisiko tinggi," akunya.

Diterima sebagai Pilot Garuda dikatakan Yakobus sebagai sebuah pencapaian yang sangat sentimentil.

Sebab, hal ini tidak hanya membanggakan keluarga, namun juga membuktikan bahwa perempuan Papua memiliki kemampuan yang sama dengan yang lain.

"Tuhan menciptakan manusia semua sama, tinggal dari kita. Kami bangga karena karena momen ini bertepatan dengan HUT ke-74 tahun RI. Selama ini di Garuda hanya ada pilot Papua laki-laki saja," katanya.

Ia pun berpesan kepada Martha agar selalu rendah hati, selalu bersyukur dan jangan cepat puas terhadap hasil yang sudah ada. 

Ia juga meminta Martha untuk terus belajar agar bisa jadi contoh untuk generasi berikutnya.

"Dia masuk ke maskapai terbesar di Indonesia dan yang ikut tes ribuan orang, tahapan tesnya juga panjang, setiap tahapan kami selalu syukuri. Ini juga jadi kesempatan besar buat adik-adik kita dan membuktikan bahwa anak Papua bisa," cetusnya.

Maenurut dia, Martha lulus dari Nelson pada 2017 dan menjadi salah satu mahasiswa terbaik.

Menanggapi diterimanya dua putri Papua sebagai pilot di Garuda Indonesia, Gubernur Papua Lukas Enembe menyatakan sangat bangga atas raihan tersebut.

Baca juga: Garuda Indonesia Rekrut Dua Pilot Perempuan Asal Papua

Baik Vanda maupun Martha merupakan penerima beasiswa Otonomi Khusus (Otsus) dari Pemerintah Provinsi Papua dari sekitar 150 orang pelajar dan mahasiswa Papua  yang menempuh pendidikan di Nelson Aviation College, Selandia Baru.

“Keduanya merupakan penerima beasiswa Otsus dari pemerintah Provinsi Papua yang kami kirim. Saya bangga sekarang mereka masuk di maskapai Garuda,” ujarnya.

Sementara Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru menilai raihan yang dicapai kedua putri Papua ini adalah contoh sangat berharga untuk Papua.

Terutama karena kedua putri Papua tersebut diterima tanpa adanya afirmasi atau pengkhususan.

"Ini membuktikan orang Papua bisa dan mampu memenuhi standar yang sama dengan yang lain, kami sangat bangga," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com