Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Pasir di Bromo Bikin Pandangan Terbatas, Perbukitan Tertutup Abu

Kompas.com - 30/07/2019, 20:55 WIB
Ahmad Faisol,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Badai pasir kembali terjadi di lautan pasir Gunung Bromo Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, tiga hari terakhir.

Badai pasir tersebut membuat hamparan luas lautan pasir tertutup abu. Bahkan jarak pandang terbatas hingga 30 meter.

Fenomena alam tersebut juga membuat bukit-bukit yang ada di sekitar kawah Bromo juga tertutup.

Namun wisatawan, pelaku usaha dan warga sekitar tetap beraktivitas seperti biasa.

Mereka banyak yang mengenakan masker dan jaket tebal karena badai pasir tersebut juga mengganggu kesehatan

Baca juga: Badai Pasir Terjang Kawasan Lereng Gunung Bromo

Siklus musim kemarau

Kepala Diskominfo, Statistik dan Persandian Yulius Christian mengatakan, badai pasir akibat angin kencang. Hal itu biasa terjadi di musim kemarau di sekitar Bromo. 

"Selain iklim, bisa juga karena pertemuan panas matahari dan udara dingin yang menyebabkan timbulnya angin," katanya kepada Kompas.com, Selasa (30/7/2019) malam.

Kepala Pelaksana BPBD Anggit Hermanuadi menyebut, badai pasir sifatnya temporer dan tidak dalam waktu lama atau berhari-hari.

Badai pasir hampir selalu terjadi pada saat musim angin seperti saat ini.

Baca juga: Pemprov Jatim Matangkan Rencana Bangun Kereta Gantung di Gunung Bromo

"Kami hanya mengimbau kepada wisatawan jika akan ke laut pasir Bromo, sebaiknya mempersiapkan masker, kacamata dan penutup kepala, topi atau semacamnya," kata Anggit. 

"Kepada penduduk sekitar jika memerlukan masker, disampaikan saja kepada BPBD, melalui pemerintah kecamatan, kami siap membantu." 

Menurut Anggit, badaj pasir tentu mengganggu kesehatan. Karena itu masker harus dikenakan warga maupun wisatawan.

Jarak pandang 30 meter

Kasi TNBTS I Sarmin menegaskan, badai pasir merupakan siklus tahunan saat masuk musim kemarau.

Badai pasir tidak sampai menembis kawasan pemukiman warga, sehingga mereka beraktivitas seperti biasa.

"Dua pekan lalu juga sempat terjadi badai pasir," katanya.

Baca juga: Aktivitas Wisata Tetap Normal meski Gunung Bromo Erupsi

Umam, pelaku wisata angkutan jip menyebut, badai pasir terjadi pagi hingga sore. Namun pada malam hari, angin kencang berkurang tapi suhu udara sangat dingin.

"Kami sarankan pakai masker dan jaket tebal. Badai membuat pandangan terbatas hingga 30 meter," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com