Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kualitas Udara Surabaya Lebih Baik dari Jakarta? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 29/07/2019, 16:49 WIB
Ghinan Salman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya memastikan kualitas udara di kota Surabaya masuk kategori baik.

Kepala Seksi Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup DLH Kota Surabaya Ulfiani Ekasari mengatakan, hasil pantauan harian melalui indeks standar pencemaran udara (ISPU), nilai ISPU di Surabaya sekitar 50-60.

Menurut Ulfiani, rentang nilai ISPU terdiri dari lima kategori, di antaranya nilai 0-50 kategori baik, nilai 51-100 kondisi sedang, nilai 101-199 masuk kategori tidak sehat.

Kemudian, nilai 200-299 masuk kategori sangat tidak sehat dan nilai lebih dari 300 masuk kategori berbahaya.

"Jadi kalau di Surabaya itu sehat. (Kualitas udara) di Surabaya itu antara baik (0-50) dan sedang (51-100)," kata Ulfiani kepada Kompas.com, Senin (29/7/2019).

Ia menyampaikan, masyarakat bisa memantau kondisi udara setiap hari melalui layar ISPU yang disediakan di Jalan Pemuda dan Jalan Ir. Soekarno.

Ia mengatakan, DLH selalu melakukan pembaruan untuk menggambarkan kualitas udara secara umum.

"Kami punya dua stasiun pemantau udara yang sudah jalan, yakni di Mulyosari dan Kebonsari. Kalau ISPU, kami pakai sistem analyzer yang dibangun tahun 2012. Kalau membandingkan pakai indeks kualitas udara (IKU)," ujar dia.

Kata Ulfiani, Surabaya memiliki kualitas udara kategori sehat itu sejak lima tahun lalu dan perbaikannya terus meningkat setiap tahun.

Baca juga: Data Airvisual, Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk di Dunia

Ia melanjutkan, secara nasional pemerintah tidak menggunakan stasiun monitoring pemantau udara untuk mengukur kualitas udara di setiap provinsi maupun kota/kabupaten. Namun, menggunakan indeks kualitas udara (IKU).

Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kata Ulfiani, Jawa Timur berada di angka 81,80 sedangkan DKI Jakarta 66,57.

Ia menambahkan, apabila nilai IKU semakin tinggi, kualitas udara semakin baik. Sebaliknya, apabila nilai ISPU semakin kecil, kualitas udara dinyatakan baik.

"Indeks kualitas udara Kota Surabaya tahun 2018, nilainya 90,25. Jadi masuk kategori baik," kata Ulfiani.

Indikator udara

Sementara itu, pelaksana tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan beberapa hal yang membuat kualitas udara di Surabaya menjadi baik.

Pertama, ruang terbuka hijau di Surabaya terus bertambah dan jumlah taman untuk ruang terbuka hijau mencapai 500 taman lebih. Tahun ini, kata Eri, taman yang sudah dibangun sekitar 20 taman.

Kedua, sejak 2012 lalu Pemkot Surabaya mengatasi polusi udara dengan memasang tanaman lidah mertua di trotoar-trotoar jalan untuk mengatasi polusi di jalan-jalan yang padat dilalui kendaraan.

"Tahun 2012 kita sudah menaruh (lidah mertua) di jalan untuk penyerapan polusi udara tinggi. Pemanfaatannya kita tanam (lidah mertua) ke tong bekas yang dicat warna-warni. Penyerapannya sangat tinggi terhadap karbon dioksida," kata Eri.

Sementara yang ketiga, Eri mengatakan, Dinas Perhubungan Surabaya selalu mengadakan tes terhadap polusi kendaraan dengan melakukan uji emisi.

"Terbukti sekarang, meski kendaaran meningkat tapi kondisi udara tetap terjaga. Uji emisi yang selalu rutin dilakukan juga membantu untuk itu (mengatasi polusi)," tutur Eri.

Lantas, mengapa kualitas udara di Surabaya bisa lebih baik dari Jakarta?

Eri mengaku, banyaknya taman yang dibangun Pemkot Surabaya sangat membantu terhadap kualitas udara. Termasuk berbagai jenis tanaman yang ditanam di setiap sudut jalan maupun taman di Surabaya.

Di samping itu, kesadaran masyarakat yang peduli terhadap kualitas udara dan pengelolaan sampah menjadikan kondisi udara di Surabaya terus mengalami peningkatan.

"Kesadaran terhadap lingkungan ini kita jalankan sejak Bu Risma masih menjabat kepala dinas kebersihan. Bu Risma ikut mengedukasi masyarakat untuk peduli terhadap kualitas udara dan bagaimana dengan pengelolaan sampah, itu yang sebenarnya kita terapkan. Hasilnya ya seperti ini," ujar dia.

Namun, Eri menegaskan kualitas udara di Surabaya tidak untuk dibandingkan dengan daerah lain. Sebab, apa yang dilakukan Pemkot Surabaya, kata dia, semata-mata untuk mengurangi polusi udara.

"Sehingga tidak mungkin dibandingkan dengan daerah lain. Namun yang pasti, hasil yang dilakukan Pemkot Surabaya bisa dirasakan sekarang," imbuhnya.

Baca juga: Risma Akan Perbanyak Bunga Tabebuya Beragam Warna di Surabaya, Ini Tujuannya

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan menyulap Kota Pahlawan menjadi kota taman sepenuhnya.

Tahun lalu, Risma sudah membangun 70 lebih taman baru di berbagai sudut kota. Sementara tahun ini, ia akan membangun banyak taman lagi dengan lahan yang lebih luas.

"Se- Kota Surabaya ini kita buat menjadi taman. Tujuannya memang untuk lingkungan. Supaya kualitas udara di Surabaya bagus. Seluruh kota akan kita tanami bunga," ujar Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com