DENPASAR, KOMPAS.com — Warga Bali dihebohkan dengan peristiwa ribuan ikan jenis lemuru naik ke daratan. Peristiwa ini terjadi di pantai Batu Bolong, Canggu, Bali.
Spontan hal ini mendorong warga beramai-ramai mendatangi pantai tersebut untuk menangkap ikan.
Banyak juga yang kemudian mengaitkannya dengan gempa Bali magnitudo 6,0 yang getarannya terasa hingga Jawa Timur.
Klian Banjar Canggu, Adi Ardika, saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (17/7/2019) mengatakan fenomena tersebut bukan akibat gempa Bali.
Warga setempat sesungguhnya sudah terbiasa dengan fenomena tersebut.
Baca juga: Pasca-gempa Bali, 23 Titik Kerusakan Terpantau di Badung, Paling Banyak di Kuta Selatan
Fenomena tersebut sering terjadi setiap tahun.
"Setiap tahun terjadi dari Juni sampai Agustus, volume (ikan) tahun ini memang lebih banyak," kata Ardika.
Dia menjelaskan situasi tahun ini berbeda dibandingkan tahun sebelumnya karena sejumlah peselancar memasang lampu di pinggir pantai.
Tujuannya untuk penerangan saat berselancar malam hari.
Baca juga: Viral Video Ribuan Ikan Terdampar di Pantai Canggu, Dikaitkan Gempa Bali Hari Ini, Benarkah?
Keberadaan lampu ini rupanya menarik perhatian ikan-ikan tersebut.
"Kami sudah konsultasi ke ahlinya, ikan jenis ini memang tertarik pada cahaya," ujarnya.
"Begitu lihat sinar di pantai ikannya mendekat bersama gelombang, tapi begitu ombaknya surut ikannya malah tertinggal di pantai."
Karena itu, Ardika menegaskan tidak ada kaitannya antara ikan yang naik ke darat dan gempa besar yang terjadi pada Selasa (17/7/2019).
"Perlu kami sampaikan bahwa ini tidak ada hubungannya dengan gempa karena terjadi setiap tahun," ujarnya.
Selain itu kepada warga, Ardika mengimbau untuk tidak ke pantai dulu sementara waktu, apalagi di malam hari.
Dia khawatir banyaknya orang yang datang untuk memburu ikan membuat warga berdesak-desakan dan mengabaikan keselamatan diri.
Selain itu pihaknya juga mengimbau pengelola usaha di sekitar pantai Batu Bolong untuk menurunkan intensitas cahaya agar tidak menarik perhatian ikan lemuru.
"Sekarang ombak sedang tinggi, kami berharap warga tidak ke pantai demi keselamatan," kata Ardika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.