KOMPAS.com - Nining Suryani (44), guru di SDN Karyabuana 3 Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Banten, terpaksa harus tinggal di WC sekolah lantaran tidak punya rumah.
Bersama suaminya, Ebi Suhaebi (46), dia memodifikasi ruangan WC sekolah menjadi tempat tinggal sejak dua tahun lalu.
Berikut 6 fakta dari guru yang tinggal di WC sekolah di Kabupaten Pandeglang:
Lantaran tidak ada pilihan lain, dia meminta izin ke pihak sekolah untuk menggunakan ruangan WC untuk tinggal sementara.
Pihak sekolah tadinya sempat melarang, namun akhirnya mengizinkan lantaran tidak ada lagi tempat untuk Nining dan keluarga tinggal.
"Kepala sekolah bantu belikan kayu, saya dan suami yang bangun, Alhamdulillah bisa nyaman tinggal di sini," ujar dia.
Nining mengaku tidak bisa menyewa rumah dengan kondisi keuangan yang minim. Gaji sebagai guru honorer sebesar Rp 350.000 tidak cukup untuk menyewa rumah.
Sementara, suaminya hanya bekerja serabutan dengan penghasilan tidak menentu.
Baca juga: Cerita Guru Honorer di Pandeglang, Dua Tahun Tinggal di Toilet Sekolah karena Rumah Roboh
Sementara gajinya sebagai guru sebesar Rp 350.000 cair tiga bulan sekali.
Nining mengaku, gaji sebagai guru honorer tidak cukup untuk menyewa rumah dan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Gaji saya sebagai guru hanya Rp 350.000, cair tiga bulan sekali," kata ibu anak dua ini.
Nining berharap, gajinya sebagai guru bisa meningkat, apalagi dia sudah mengabdi sebagai guru selama 15 tahun.
Baca juga: 15 Tahun Jadi Guru Honorer, Ini Alasan Nining Tetap Bertahan dan Tinggal di Toilet
Berbagai upaya sudah dia lakukan termasuk kuliah lagi untuk mendapatkan gelar sarjana.
Nining sempat merasa putus asa dan menyerah. Apalagi usianya saat ini sudah melebihi batas ambang persyaratan menjadi PNS.
Sempat ada niat untuk berhenti mengajar, namun diurungkan mengingat salah satu anaknya masih perlu biaya sekolah.
"Anak saya yang kedua sekarang masih sekolah di pesantren, tiap bulan butuh biaya," kata dia.
Baca juga: Kisah Miris Guru di Banten Tinggal di WC Sekolah Bersama Suami dan 2 Anaknya
"Kalau nggak diangkat juga enggak apa-apa, setidaknya ada kebijakan dari pemerintah berapa kenaikan per bulan. Mau kecil mau besar saya ikhlas terima," kata Nining saat ditemui di SDN Karyabuana 3, Kecamatan Cigeulis, Senin (15/7/2019).
Sebelum tinggal di WC sekolah, Nining tadinya tinggal di sebuah rumah petak di dekat sekolah. Namun dua tahun lalu rumah tersebut roboh lantaran sudah lapuk.
Suaminya bekerja serabutan, dan Nining hanya menerima gaji Rp 350.000 per bulan yang cair setiap tiga bulan sekali.
Baca juga: Guru SMP Swasta di Bekasi Tetap Bertahan walau Hanya Mengajar 2 Murid
Nining tinggal di sana karena ingin sambil berjualan di kantin sekolah.
"Saya ingin meluruskan yang ini. Tadinya di situ pinjam untuk warung dan tidak tinggal di WC. Dia memang punya rumah yang ditinggali juga sama keluarganya," kata Irna saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (15/7/2019).
Pihak sekolah, kata Irna, sudah melarang Nining untuk menggunakan WC sebagai tempat tinggalnya.
Tapi Nining meminta untuk tinggal di sana karena ingin sambil berjualan.
"Gak diizinkan tapi maksa, suruh di sebelah kanan atau kiri sekolah, tapi maunya di sini saja (WC) sambil ngewarung, begitu," kata Irna.
Irna mengaku kaget saat mendengar ada guru honorer di wilayahnya yang tinggal di WC. Dirinya juga malu lantaran Pandeglang kerap disorot soal berita yang negatif.
"Marah saya sama camatnya, yang begini-begini gak bisa di-handle. Jangan lengah camat, seperti ini usulkan segera prihatin kan beritanya sampai begitu, saya malu," ujar dia.
Baca juga: Fakta Baru Pimpinan dan Guru Diduga Cabuli 15 Santri, Bantah hingga Pesantren Dibekukan
Rumah tersebut ditinggalkan oleh Nining dan memilih tinggal di sekolah karena roboh.
Irna berharap, rumah tersebut akan selesai secepatnya dalam satu minggu ke depan.
"Nanti kalau rumahnya sudah diperbaiki itu kami perintahkan tinggal di rumahnya kembali. Insya Allah nanti kita pugar, kalau menunggu dari APBD harus tahun depan jadi kami patungan dulu untuk perbaiki rumahnya," ujarnya.
Sumber : KOMPAS.com (Acep Nazmudin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.