Pukulan dengan palu itu dilayangkan pelaku ke kepala korban beberapa kali hingga meninggal.
"Dari rekonstruksi ini didapatkan kesimpulan bahwa si korban meninggal karena pukulan dari palu, ketika sudah meninggal baru dimutilasi oleh si pelaku," kata Rizky.
Baca juga: Sebelum Memutilasi, DP Bunuh Korban dengan Palu Saat Berhubungan Badan
Seorang nasabah BRI Unit Seririt, Bali, diduga menerima beberapa lembar upal pecahan Rp 100.000.
Korban diketahui seorang sulinggih (pendeta), melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Seririt pada Senin (8/7/2019), dan masih dalam tahap penyelidikan.
Kejadian berawal saat korban mencairkan tabungannya sebesar Rp 50 juta melalui kasir BRI Unit Seririt.
Setelah menerima uang, korban langsung pulang tanpa memeriksanya. Dan baru menyadari setelah sampai di rumah ada beberapa lembar upal yang terselip di antara uang tabungannya.
Baca juga: Diduga Terima Uang Palsu Saat Transaksi, Nasabah BRI Lapor Polisi
Ahok diberi nama Asang Lalung, sementara istrinya Puput diberi nama Idang Bulan. Seperti dikutip Antara, prosesi sederhana disaksikan sejumlah tokoh Dayak, di antaranya Ketua LPADKT (Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur) Syaharie Jaang, Eddy Gunawan, Laden Mering di Ballroom Mesra International Hotel Samarinda, Sabtu (13/7/2019).
Ahok dan istrinya berada di Samarinda sejak Jumat (12/7/2019), dengan berbagai agenda. Salah satunya mengunjungi Desa Budaya Dayak Pampang, di Sungai Siring, Samarinda.
Baca juga: Ahok Dapat Gelar Kehormatan Masyarakat Dayak
Dia dan 11 anak lainnya di bawah usia dua tahun terpaksa tinggal dengan ibu mereka di penjara. Oleh negara, mereka disebut sebagai 'anak bawaan'.
Ibu Damar, YS, yang sudah menjalani 20 bulan masa tahanannya di penjara, mengaku terpaksa mengasuh Damar di balik jeruji.
Namun, menurutnya, pilihan membesarkan anak di penjara jauh lebih baik ketimbang menitipkan anak kepada keluarga.
"Memang kasihan kalau anak tinggal di sini. Tapi dengan kebutuhan khusus anak, seperti ASI, [diasuh] di sini, biar ada temannya buat mainan, ada yang jagain," ujar YS kepada BBC News Indonesia.
Sehari-harinya, perempuan berusia 21 tahun itu tinggal bersama Damar dan ibu-ibu lain yang juga terpaksa harus mengasuh anak mereka di dalam penjara.
Sumber : KOMPAS.com (Wijaya Kusuma, Agie Permadi, Candra Budi Setia, Sandra Gatra, Rahmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.