Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Bedah Rumah Mbah Yatin, Sejak Muda Rajin Sedekah

Kompas.com - 13/07/2019, 19:33 WIB
Ari Widodo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

DEMAK, KOMPAS.com - “Nek sedekah sing ikhlas saja pilih-pilih. Sak nduwene wenehna kanggo ibadah (Kalau sedekah harus ikhlas jangan pandang bulu, semampunya disumbangkan untuk ibadah)".

Kalimat bertuah itu terucap dari bibir Mbah Yatin (85), salah satu penerima bantuan bedah rumah yang diprakarsai oleh TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-105 tahun 2019, di Desa Kalikondang, Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Sabtu (13/7/2019).

Sejak muda, nenek bercucu enam belas ini memang menerapkan perilaku rajin sedekah kepada siapa pun yang membutuhkan, meski kehidupannya sendiri jauh dari mapan.

Almarhum suaminya hanya seorang kuli pelabuhan yang tak mampu menyekolahkan anaknya hingga jenjang tinggi.

Baca juga: Rumah Rusak karena Banjir di Balekambang Akan Diperbaiki Lewat Program Bedah Rumah

Tiga dari empat anaknya bahkan hanya sempat mengenyam pendidikan dasar sampai kelas tiga.

Hanya satu anak lelaki yang berhasil mengantongi ijazah SD. Itu pun ijazahnya raib beserta barang berharga lain saat banjir bandang melanda wilayah Demak, sekitar dua puluh tahun lalu.

Mbah Yatin duduk mencangkung di depan pawon (perapian tempat memasak) di luar rumah yang dibuat secara darurat.

Wajah perempuan renta itu terus berbinar, mengawasi rumahnya yang tinggal kerangka, sebab yakin sebentar lagi akan tenang tinggal di rumah yang lebih layak huni dibandingkan sebelumnya.

Alhamdulillah Mas, niki mungkin jawabe Gusti Allah nggih. Kula kaget dikabari griyane ajeng dibangunke Pak Tentara. Lha nggih seneng, nek jawah boten wedi bocor kalih banjir. (Alhamdulillah Mas, ini mungkin jawaban Allah. Saya kaget dapat kabar rumah akan dibangun Pak Tentara. Ya senang, kalau hujan tidak takut bocor dan banjir)," kata Mbah Yatin.

Komandan Kodim 0716 Demak, Letkol Infantri Abi Kusnianto, asyik berbincang dengan 
Mbah Yatin (85), penerima program bedah TMMD reguler ke 105 ,  di Desa Kaliondang , Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak, Jateng, Sabtu (13/7/2019).ARI WIDODO Komandan Kodim 0716 Demak, Letkol Infantri Abi Kusnianto, asyik berbincang dengan Mbah Yatin (85), penerima program bedah TMMD reguler ke 105 , di Desa Kaliondang , Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak, Jateng, Sabtu (13/7/2019).

Rumah Mbah Yatin tepat berada di sebelah parit penuh sampah yang jika musim hujan pasti mampet dan air menggenang di tempat tinggalnya yang rapuh.

Anak-anak Mbah Yatin tinggal jauh dari rumahnya. Saat bedah rumah dilakukan Sabtu,(13/7/2019), mereka berkumpul memberikan dukungan kepada ibunya.

Menurut mereka, bedah rumah ini mungkin balasan dari Yang Maha Kuasa atas amalan yang rutin diberikan oleh sang ibu.

Meski kebiasaan sedekahnya sering dicela oleh tetangga yang menganggap Mbah Yatin orang tak mampu, tapi perempuan bercicit sebelas ini tetap teguh.

Menurutnya, siapapun berhak untuk sedekah meski secara kasat mata hidupnya sendiri serba kekurangan.

Sepinten pinten arta teng dompet nggih tak lebetke kotak masjid utawi tiyang tiyang sing butuh. (Seberapapun uang di dompet ya saya masukkan ke kotak masjid atau orang-orang yang lebih membutuhkan)," ungkap Mbah Yatin, tersenyum sumringah.

Baca juga: Cara Lain Rayakan May Day Selain Demo: Pengusaha Bedah Rumah Buruh di Kulon Progo

Cerita Mbah Yatin tentang kebiasaannya bersedekah membuat tercengang Letnan Kolonel Infantri Abi Kusnianto, Komandan Kodim 0716 Demak.

Orang nomor satu di jajaran TNI Demak itu sampai tahan berjongkok menyimak cerita dan petuah Mbah Yatin.

“Inspiratif sekali Mbah Yatin, sudah tua tapi masih semangat, taat ibadah bahkan puasa masih full,” ungkap Abi, penuh kekaguman.

Ditanya tentang keinginannya yang belum terpenuhi, Mbah Yatin menjawab seumur hidup dirinya belum pernah memakan olahan daging sapi.

Mendengar jawaban tersebut, Letkol Abi Kusnianto terlihat agak tersentak dan matanya berkaca-kaca.

“Mbah, Insya Allah nanti saya belikan masakan daging sapi. Rendang ya Mbah. Ini saya pamit dulu nanti saya ke sini lagi bawa rendang,” kata Abi, agak tersendat menahan haru, sambil mencium tangan keriput Mbah Yatin.

Nggih, mrika kula ditumbaske nggih Nak. Mugi mugi slamet, shalate tambah rajin cepet mundak derajat pangkate. (Ya, sana saya dibelikan ya, Nak. Mudah mudahan selamat, tambah rajin shalat supaya cepat naik derajat dan jabatan)," kata Mbah Yatin.

Lalu, dengan tertatih, Mbah Yatin menggandeng Letkol Abi Kusnianto meniti jembatan bambu menuju rumahnya yang tengah dibongkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com