Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Getuk Lindri Wahyudi, Habiskan 7 Kuintal Singkong hingga Jual 1.000 Kotak Per Hari

Kompas.com - 11/07/2019, 10:59 WIB
Sukoco,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sejak tahun 2016, Wahyudi sudah membuat beberapa varian getuk, di antaranya getuk original, getuk ungu, getuk rempah, getuk talas, dan keripik getuk.

Dia juga menjual balung kethek, penganan dari singkong yang diiris tipis kemudian di goreng yang memiliki rasa renyah.

Getuk lindri produksi Wahyudi memiliki beragam rasa sesuai dengan warnanya. Berbeda dengan getuk lindri yang ada di pasaran yang hanya memiliki satu rasa.

Inovasi beragam rasa dan warna

“Ini produk baru kita dimana kita punya 8 warna, setiap warna itu mewakili rasa, seperti orannye rasanya jeruk, coklat rasanya juga coklat, terus ada moka, ada rasa kopi, ada rasa pandan, ada rasa stroberi,” ujarnya.

Selain memiliki beraneka rasa, getuk lindri buatan Wahyudi dikenal lebih lembut, gurih, legit serta memiliki perpaduan antara wangi pandan dengan rasa manis dan asin yang saling melengkapi.

Baca juga: Mahasiswa UMP Ciptakan Pasta Gigi dari Lendir Bekicot, Bagaimana Rasanya?

“Rasanya beda dengan getuk biasanya, lebih lembut. Selain itu banyak pilihan,” ujar Sartuka, warga Ponorogo salah satu pelanggan getuk yang datang langsung ke dapur pembuatan usai mengunjungi destinasi wisata Srambang.

Getuk lindri produksi Wayudi di kemas dalam kotak berukuran panjang sekitar 20 X 10 sentimeter dan pemasarannya telah mencapai Kabupaten Magetan, Kabupaten Solo hingga Kabupaten Cepu.

Niatnya untuk membantu petani singkong

Untuk memenuhi pesanan, Wahyudi dan istrinya Heri Susanti harus bangun jam 3 subuh sebelum semua karyawannya datang.

“Jam 3 sudah mengukus singkong yang dikupas kemarin sorenya, karyawan biasanya datang setelah subuh,” katanya.

Dibantu 20 karyawannya dalam satu hari Wahyudi menyiapkan 500 kotak getuk jenis original dan 500 kotak getuk dengan aneka rasa lainnya.

Baca juga: Inovasi Mahasiswa Undip, Ubah Limbah Jelantah Jadi Krayon Warna

Satu kotak getuk original dibandrol denan harga Rp 10.000 dan getuk yang memiliki rasa kisaran Rp 13.000.

Wahyudi enggan menjelaskan pendapatan pasti dari getuk olahannya selama sebulan. Namun yang terpenting bagi dia adalah bisa membantu para petani singkong di daerahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com