Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMK Ciptakan Robot Polisi dari Onderdil Motor Bekas

Kompas.com - 25/06/2019, 06:15 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Maryam bersama sejumlah kawannya tengah memilah baut, gir, dan laher bersama kawan-kawannya saat Kompas.com menyambangi tempat kerja mereka.

Mereka terlihat sibuk memisahkan onderdil motor bekas untuk membuat patung berbentuk robot polisi. Ada juga Nata dan rekannya yang tengah berjuang menyatukan orderdil motor bekas dengan mesin las.

Mereka adalah 12 siswa-siswi jurusan Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri (TPMI) SMK Karya Utama, Karawang, Jawa Barat yang tengah memacu kreativitas di bawah bimbingan seorang instruktur.

Sesekali, bunga api las menyembur, diiringi suara mendesis mesin las pada tubuh robot polisi menggendong seorang anak perempuan itu.

Beberapa gambar model "robot" berbahan sparepart motor bekas itu tertempel di dinding ruangan, bengkel tempat mereka memadu kreativitas.

Baca juga: ITS Pertahankan Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2019

"Motor-motor bekas itu ia peroleh dengan cara membeli dari warga. Kami membuat itu (robot polisi) dari onderdil motor-motor itu (bekas) sisa praktik. Tapi ada beberapa onderdil yang kami beli," katanya.

Patung itu dikerjakan sejak 16 Juni 2019 dan ditargetkan rampung satu minggu ke depan.

Robot berbobot sekitar satu ton dengan tinggi 175 sentimeter dan lebar 80 sentimeter itu, rencananya akan dihadiahkan kepada polisi dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-73. Meski begitu, robot itu belum meliliki nama.

"Kami belum menyiapkan nama, namun berbentuk polisi yang menggendong seorang anak perempuan. Ini sebagai simbol polisi mengayomi masyarakat," kata Sudarto, Kepala SMK Karya Utama.

Baca juga: UNY Raih Juara Umum Kontes Robot Indonesia Regional 3

Sudarto mengatakan, inspirasi pembuatan patung berbentuk robot polisi datang dari aksi Bripka Safeul Senja Putra, anggota Bhabinkamtibmas yang menggendong sejumlah anak kecil untuk membantu mereka menyeberang sungai.

Aksi Safrul lalu ramai dibicarakan karena membantu warga Desa Kolisia, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. "Kami akan buat ornamen - ornamen air di kaki patung robot ini," kata Sudarto.

Sudarto mengaku bersukur banyak pihak yang medukung, mulai dari komite sekolah, polisi, hingga masyarakat.

Hadiah untuk polisi

Siswa-siswi SMK Karya Utama, Karawang, tengah membuat patung berbentuk robot polisi, Senin (24/06/2019).
KOMPAS.com/FARIDA FARHAN Siswa-siswi SMK Karya Utama, Karawang, tengah membuat patung berbentuk robot polisi, Senin (24/06/2019).
Kapolres Karawang AKBP Nuredy Irwansyah Putra mengaku tersanjung dengan niat mulia siswa-siswi SMK Karya Utama.

Sebagai stimulus, pihaknya memberikan bantuan berupa alat praktik dan topi baja berlogo Polri untuk robot itu. "Ini sebagai stimulus," kata Nuredy.

Nuredy menyebutkan, rencananya robot polisi tersebut bakal dipajang di Polres Karawang. Namun, ia akan berkoordinasi dengan Bupati Karawang dan pihak terkait, untuk meletakkan di jalan arteri yang terdapat pos polisi.

Baca juga: Pakai Zonasi Kabupaten/Kota, Calon Peserta PPDB SMA/SMK di Sumbar Bisa Pilih 3 Sekolah

"Ini bisa menjadi icon tersendiri bagi Karawang. Juga menjadi stimulus bagi siswa dari sekolah lain untuk berkarya," katanya.

SMK Karya Utama Karawang dikenal sebagai sekolah yang menampung anak yatim dan kurang mampu di Karawang.

Saat ini jumlah siswa di sekolah itu mencapai 107 siswa. Berdiri pada tahun 1997, SMK Karya Utama saat ini memiliki 3 kelas dan 18 orang guru. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com