Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kebakaran Pabrik Korek Api Tewaskan 26 Orang | Pemkab Boyolali Bantah Keterangan Saksi BPN

Kompas.com - 22/06/2019, 08:50 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Pernyataan Betty Kristiana, saksi dari paslon 02 dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di MK, dibantah oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Boyolali Arief Gunarto.

"Tidak benar," kata Arief, Jumat.

Menurut Arief, jalan menuju ke Juwangi sebagian besar sudah dicor beton. Kemudian, jalan yang beraspal dan kondisi rusak selalu diperbaiki. Jadi, tidak benar apa yang disampaikan saksi 02 kalau jalan menuju Juwangi tidak beraspal.

Arief juga menambahkan, untuk waktu tempuh dari Boyolali Kota ke Juwangi maksimal hanya 1,5 jam perjalanan.

Baca berita selengkapnya: Disebut Saksi 02 Jalan Menuju Juwangi Tak Beraspal, Ini Bantahan Pemkab Boyolali

4. Keluarga Mendikbud tak lolos ke SMA Negeri

Keponakan kembar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbu) Muhadji Effendi, gagal masuk di SMA Negeri di Sidoarjo, Jawa Timur.

Kedua keponakan tersebut, Al Uyuna Galuh Cintania dan Al Uyuna Galuh Cantika, adalah putri dari adik Mendikbud, Anwar Hudijono.

"Betul kedua anak saya tidak masuk. Bagaimana lagi, ini konsekwensi sistem zonasi, padahal keduanya itu keponakan kesayangan kakak saya," kata Anwar saat dihubungi melalui telepon, Jumat siang.

Kedua putri Anwar tak lolos dalam kuota sistem zonasi wilayah maupun kuota prestasi nonakademik.

Di jalur nonakademik salah satu putrinya berbekal medali emas kejurnas pencak silat, dan medali perak lomba film indie.

Baca berita selengkapnya: Akibat Sistem Zonasi, Keponakan Kembar Mendikbud Tak Lolos Masuk SMA Negeri

5.  Sutrisno, penjual mi lidi jadi viral, ini sebabnya...

Sutrisno (kanan) pedagang mie lidi keliling saat melayani pembeli yang merupakan pekerja kantoran di sekitar Alun-Alun Kota Pekalongan Jawa Tengah.Kompas.com/Ari Himawan Sutrisno (kanan) pedagang mie lidi keliling saat melayani pembeli yang merupakan pekerja kantoran di sekitar Alun-Alun Kota Pekalongan Jawa Tengah.

Pemuda bertinggi badan 175 sentimeter dan berkulit putih itu memasukkan satu per satu barang dagangan kedalam boks yang ada di belakang sepeda motor.

Ia tidak lupa menyiapkan bumbu mi lidi yang menjadi pilihan pembeli. Yang menarik, ketika Reno, panggilan akrabnya, akan berkeliling menjual barang dagangan, ia memakai kemeja putih, berdasi merah, dan sepatu pantofel layaknya orang kantoran.

Berpenampilan perlente tersebut sudah ia lakoni selama empat bulan dengan berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.

"Biasanya mangkal di sekitaran Alun-alun Pekalongan. Hari Minggu di Lapangan Mataram Kota," kata Reno, Kamis (20/6/2019).

Baca berita selengkapnya: Sutrisno, Penjual Mi Lidi Berdasi, yang Sukses Curi Perhatian Pembeli

Sumber: KOMPAS.com (Ari Himawan Sarono, Achmad Faizal, Labib Zamani, Farid Assifa, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com