Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warung Daging Anjing Harus Tutup, Pino Ganti Jualan Wedang Ronde...

Kompas.com - 22/06/2019, 08:00 WIB
Labib Zamani,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Pino, penjual daging anjing asal Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sudah punya rencana saat warung daging anjingnya benar-benar ditutup.

Dia mengaku siap mengikuti arahan Bupati Karanganyar Juliyatmono untuk beralih profesi.

"Iya, nanti saya mau jualan wedang ronde," katanya, Kamis (20/6/2019).

Baca juga: Warung Daging Anjing Ditutup, Pedagangnya Diberi Waktu 7 Hari Ganti Profesi

Pino mengaku, sudah puluhan tahun berjualan kuliner berbahan dasar anjing. Selama ini, dia mendapatkan daging anjing dari pemasok. Seekor anjing dia beli dengan harga Rp 750.000.

"Satu ekor anjing biasanya dua hari habis. Keuntungan yang saya terima bisa mencapai Rp 1,5 juta-Rp 2 juta per ekor," tuturnya.

Pino menambahkan pembeli kuliner daging anjing di warung miliknya sebagian besar berasal dari luar daerah dan rata-rata mereka sudah berlangganan.

"Pelanggan saya itu kebanyakan dari daerah Jawa Timuran," ungkapnya.

Baca juga: Modal Rp 5 Juta untuk Pedagang Daging Anjing yang Mau Ganti Profesi

Bupati Juliyatmono berkomitmen menutup semua warung penjual daging anjing. Dia memberi kesempatan kepada para penjual daging anjing untuk berganti profesi dalam sepekan.

"Saya ingin pemilik warung daging anjing beralih profesi," katanya dalam acara sosialisasi bersama para penjual daging anjing di rumah dinas, Kamis.

"Makanya saya memberi waktu seminggu bagi mereka untuk memikirkan ganti profesi sehingga mulai Jumat pekan depan tidak ada lagi yang berjualan daging anjing," tambahnya.

Juliyatmono menuturkan, anjing bukan hewan ternak yang dikonsumsi. Anjing juga dapat menularkan berbagai macam penyakit salah satunya rabies.

Pihaknya akan memberikan bantuan modal sebesar Rp 5 juta kepada para penjual daging anjing untuk modal usaha lainnya.

Baca juga: Tolong Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing

Dia juga akan melakukan pendekatan secara personal kepada masing-masing penjual daging anjing untuk mengetahui lebih jauh kondisi mereka.

"Kita berikan bantuan modal masing-masung Rp 5 juta dan secara pribadi akan kita sentuh apa yang menjadi persoalan inti agar mereka bisa lebih sukses lagi dari profesi yang sekarang," ungkapnya.

Juliyatmono mengatakan, selama enam bulan dia akan memantau secara langsung usaha mereka setelah tidak lagi berjualan daging anjing.

"Selama enam bulan akan kami pantau keberhasilan, kesuksesan keluar dari zona yang selama ini dia tekuni. Dan akan terus kami pantau agar mereka menjadi orang-orang yang sukses setelah alih profesi," imbuhnya.

Baca juga: Pemkot Surakarta Akui Sulit Larang Perdagangan Daging Anjing, Ini Sebabnya

Juliyatmono mengaku telah menyiapkan peraturan daerah (Perda). Tidak hanya mengatur tentang larangan penjualan daging anjing, namun lebih kepada melindungi semua satwa. Mulai dari memelihara sampai pengawasan terhadap satwa tersebut.

Perda yang telah disiapkannya tersebut bertujuan agar semua hewan terlindungi dari perburuan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com