Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ghufron Dipukul Pengamen karena Tak Beri Uang, Kini Derita Stroke

Kompas.com - 19/06/2019, 12:53 WIB
Andi Hartik,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Ghufron (45) memasuki toko kecil yang ada di depan rumahnya, di Jalan Pudak nomor 333 RT 30 RW 3 Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa (18/6/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.

Jalannya pelan. Penyakit stroke yang dideritanya membuatnya harus bergerak perlahan.

"Mas (kakak) stroke. Jadi tidak bisa diajak ngobrol," kata seorang pria yang mengaku sebagai adik dari Ghufron. Pria itu enggan menyebutkan namanya.

Pada Kamis (13/6/2019) pekan lalu sekitar pukul 11.15 WIB, Ghufron dilarikan ke Rumah Sakit Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Bukan karena stroke yang dideritanya. Dia dipukul dengan gitar oleh Meseri (47), seorang pengamen yang sedang mengamen di rumah itu.

Baca juga: Tidak Diberi Uang, Seorang Pengamen Pukul Pemilik Rumah dengan Gitar

Sang adik lalu berkisah soal kejadian yang menimpa kakaknya. Aksi pemukulan yang dialami Ghufron bermula saat seorang pengamen datang bernyanyi di depan rumahnya.

Kepada pengamen itu, Ghufron sudah memberikan isyarat bahwa dirinya tidak akan memberikan uang.

Tiba-tiba, pengamen itu memukul Ghufron yang berdiri di samping tokonya, tepat di serambi depan rumahnya. Ghufron pun terjatuh akibat pukulan itu, sedangkan gitar untuk memukul pecah.

"Dipukul sebanyak tiga kali. Dipukul pertama langsung jatuh di sini. Kemudian dipukul lagi," katanya.

Baca juga: Kisah Jarwo Susanto: Dulu Tolak Penutupan Dolly, Kini Sukses Jadi Pengusaha Tempe

Akibat kejadian itu, kepala bagian belakang Ghufron robek dan mengucurkan darah.

Sementara itu, pengamen itu langsung melarikan diri. Adik Ghufron yang sedang bekerja di tetangga samping rumahnya sempat mengejar pengamen itu. Namun dia kembali dan memilih untuk menolong kakaknya.

Sementara itu, warga yang mengetahui kejadian itu terus mengejar pengamen tersebut hingga akhirnya tertangkap.

"Dia lari lewat gang, saya mengejar sampai gang terus kembali menolong Mas (kakak)," katanya.

Namun, sang adik menuturkan, sebelum dipukul dengan gitar, Ghufron memang pernah menderita stroke. Namun, dia juga tidak tahu apakah ada hubungannya antara pemukulan itu dengan stroke yang diderita kakaknya sekarang.

Keluarga pengamen minta maaf

Beberapa waktu kemudian, keluarga si pengamen yang tinggal di Kelurahan Lesanpuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, lalu datang ke rumah Ghufron dan meminta maaf.

"Istri dan anaknya datang ke sini minta maaf," katanya.

Baca juga: Cerita Paidi, Mantan Pemulung Beromzet Miliaran Setelah Sukses Tanam Porang

Meski demikian, kasus hukum terus berlanjut karena pengamen itu sudah diamankan di Polsek Kepanjen. Adik Ghufron itu menginginkan supaya kasus tersebut cepat selesai.

"Kalau dari keluarga di sini sudah ikhlas. Saya inginnya cepat selesai. Kalau mau disidang, semoga cepat dibawa ke pengadilan," katanya.

Kapolsek Kepanjen, Kompol Bindriyo mengatakan bahwa pengamen itu sudah diamankan di Mapolsek Kepanjen untuk menjalani proses hukum.

"Untuk pelaku kami proses sidik di Polsek Kepanjen," katanya, Kamis (13/6/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com