Banjir Bandang di Lebak, Ujian Kenaikan Kelas Ditunda Dua Hari

LEBAK, KOMPAS.com - Ujian kenaikan kelas di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Hidayah Islamiyyah di Desa Margaluyu, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, harus ditunda lantaran ruangan kelas tidak bisa dipakai setelah diterjang banjir bandang, Kamis (22/5/2019).

Pembina MI Al-Hidayah, Sufi, mengatakan, seluruh ruangan di sekolah tersebut terendam lumpur, bahkan sebagian di antaranya, lantai dan tembok kelas, rusak akibat banjir bandang di Lebak.

Seharusnya ini ujian hari keempat, tapi ruangan tidak bisa dipakai, sehingga kita liburkan dua hari," kata Sufi kepada Kompas.com di Desa Margaluyu, Kecamatan Sajira, Lebak, Kamis (23/5/2019).

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Lebak, Empat Kecamatan Terdampak

Selain merendam ruangan kelas, banjir bandang juga menyapu sejumlah fasilitas di sekolah ini. Menurut Sufi, sebagain besar buku, kursi dan peralatan sekolah juga hanyut.

"Ada ruangan yang kosong sama sekali. Padahal sebelumnya di sana ada kursi dan meja, dan papan tulis serta lemari dengan banyak buku," kata dia.

Pihaknya sudah meminta izin kepada kepala seksi madrasah di Departemen Agama Kabupaten Lebak untuk meliburkan sekolah dengan alasan ruangan tidak bisa dipakai.

Banjir bandang di Lebak terjadi setidaknya di lima titik di empat kecamatan, antara lain Sajira, Muncang, Cimarga dan Leuwidamar. Dari data BPBD, banjir merendam 209 unit rumah dan 56 di antaranya rusak.

Baca juga: Banjir Bandang di Lebak, 56 Rumah Rusak, Tiga Jembatan Putus

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, banjir bandang ini adalah yang paling parah terjadi di Kabupaten Lebak dalam 53 tahun terkahir.