Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Anggota TNI Diracun Saat Jaga Kotak Suara di Polsek Kenjeran

Kompas.com - 20/05/2019, 18:38 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menampilkan seorang pria yang disebut sebagai anggota TNI tengah dirawat di rumah sakit karena diracun beredar di media sosial Facebook pada Kamis, (16/5/2019).

Dalam foto, disebutkan bahwa anggota TNI tersebut tidak sadarkan diri ketika mengamankan kotak suara di Polsek Kenjeran, Surabaya.

Namun, pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur (Jatim) menyebutkan bahwa kabar anggota TNI diracun adalah hoaks.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, sejumlah pengguna Facebook mengunggah foto dari tangkapan layar yang menampilkan seorang pria sedang dirawat secara intensif di rumah sakit.

Dari tangkapan layar itu berisi informasi bahwa pria tersebut adalah seorang anggota TNI, yaitu Praka Yudha Agnie.

Diketahui juga bahwa Praka Yudha meruapakan personel Arhanud 8/MBC yang ditemukan tidak sadarkan diri setelah mengamankan kotak suara.

Selain itu, seorang pengunggah memberikan caption seolah-olah Yudha tidak sadarkan diri karena diracun.

"Enggak pandang TNI rezim sekarang. tentara juga diracun....," demikian tulisan dalam sebuah unggahan.

Penelusuran Kompas.com:

Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Frans Barung Mangera mengungkapkan bahwa kabar tidak sadarnya anggota TNI karena diracun adalah tidak benar.

Frans mengatakan bahwa Yudha saat itu ditugaskan untuk mengamankan kotak suara di wilayah Polsek Kenjeran sejak Selasa (14/5/2019).

Pada pukul 03.00 WIB, Yudha melaksanakan makan sahur dari makanan yang dibagikan dari Polsek Kenjeran, Surabaya.

Namun, ketika siang hari sekitar pukul 12.00 WIB, teman-temannya melihat Praka Yudha sedang tidur dan ditemukan busa yang keluar dari mulutnya.

"Selanjutnya, Praka Yudha Agnie dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soewandi untuk mendapatkan pertolongan dan tindakan medis," ujar Frans, saat dihubungi, Senin (20/5/2019).

Menurut Tim Dokter RSUD Dr Soewandi, pihaknya telah melakukan CT-scan terhadap kondisi tubuh Praka Yudha, Diketahui bahwa tentara itu mengalami pendarahan di otak Intra Cerebral Temorragic (ICT).

Selain itu, atas beredarnya kabar tidak benar ini di sejumlah media sosial, Humas Polda Jatim melalui akun Instagram @humaspoldajatim mengklarifikasi bahwa kabar tersebut adalah hoaks.

Menurut Frans Barung, dr Willy dan dr Suwandi yang menangani Yudha mengungkapkan bahwa pasiennya murni sakit stroke dan perlu istirahat selama tiga minggu sejak diagnosis awal.

"Keluarnya busa dari mulut pasien akibat kejang, karena gangguan saraf, sehingga air liur keluar seperti berbusa," tulis akun Humas Polda Jatim.

Kemudian, Frans menyampaikan bahwa sampai saat ini kondisi Yudha masih belum sadarkan diri dan terus mendapatkan perawatan secara intensif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com