Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kericuhan Rutan Siak, Temuan Sabu hingga Rutan Dibakar dan Napi Kabur

Kompas.com - 11/05/2019, 15:30 WIB
Idon Tanjung,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Setelah adanya dugaan pemukulan petugas sipir terhadap warga binaan, kondisi Rutan Siak menjadi mencekam. Sebab, para narapidana mengamuk dan berbuat anarkistis.

Para napi mendobrak pintu depan rutan. Mereka seperti melampiaskan kemarahannya setelah adanya petugas sipir yang diduga melakukan kekerasan terhadap warga binaan.

Petugas rutan akhirnya kewalahan, sehingga bekerja sama dengan Polres Siak untuk pengamanan.

4. Bagian depan Rutan Siak dibakar

Bangunan bagian depan Rutan Siak hangus dibakar warga binaan. Warga mengamuk dan membakar rutan, setelah adanya dugaan petugas sipir memukul warga binaan tersebut.

Kebakaran Rutan Siak cukup besar pada Sabtu dini hari tadi. Petugas cukup keulsulitan memadamkan api, sehingga dibantu petugas pemadam kebakaran setempat.

Baca juga: Kasat Narkoba Polres Siak Tertembak Saat Pengamanan Kerusuhan di Rutan Kelas IIB

Saat terjadi kebakaran itu, warga binaan juga ada yang melemparkan batu ke arah luar rutan sehingga petugas berhati-hati melakukan pengamanan dan pengawasan.

5. Napi kabur

Setelah kericuhan dan pembakaran Rutan Kelas IIB Siak Sri Indrapura, sejumlah narapidana melarikan diri.

Belum diketahui pasti berapa jumlah napi yang kabur. Sementara, napi di Rutan Siak berjumlah 648.

Menurut Kepala Kemenkumham Riau M Diah, saat ini sudah 113 orang napi kabur yang diamankan.

Baca juga: Sepucuk Shotgun Milik Petugas Rutan Siak Hilang, Diduga Dibawa Napi yang Kabur

"Sejauh ini sudah 113 orang napi. Ada yang ditangkap dan yang menyerahkan diri," kata Diah pada wartawan, Sabtu.

Dia mengatakan, saat itu petugas sedang melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah napi yang masih kabur.

Pengajaran napi kabur dilakukan petugas rutan dengan kepolisian. Masyarakat diimbau apabila melihat narapidana yang kabur agar dapat melaporkan ke polisi terdekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com