Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kericuhan Rutan Siak, Temuan Sabu hingga Rutan Dibakar dan Napi Kabur

Kompas.com - 11/05/2019, 15:30 WIB
Idon Tanjung,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Narapidana Rutan Kelas IIB di Kabupaten Siak Sri Indrapura, Riau, ini membuat heboh di bulan ramadhan, Sabtu (11/5/2019). Sejumlah narapidana kabur setelah membuat kericuhan dan membakar bangunan rutan.

Hingga saat ini, petugas rutan dan kepolisian masih memburu narapidana yang masih kabur, dan penyelidikan penyebab kericuhan tersebut.

Berikut 5 fakta kericuhan dan pembakaran Rutan Siak:

1. Temuan sabu di dalam Rutan Siak

Petugas Rutan Siak mendapati seorang wanita yang memiliki narkotika jenis sabu. Untuk memastikan asal barang tersebut, petugas sipir berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba Polres Siak.

"Ditemukan satu gempal diduga sabu dari seorang wanita warga binaan. Berat barang belum diketahui karena belum dibimbing," kata Kapolres Siak AKBP Ahmad David pada wartawan, Sabtu (11/5/2019).

Baca juga: 2 Pleton Personel Brimob Polda Riau Kawal Pemindahan Napi Rutan Siak

Ahmad David mengatakan, kasus temuan sabu tersebut masih dalam pengembangan.

Seorang wanita yang diamankan petugas rutan sudah dilakukan pemeriksaan oleh petugas kepolisian.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, wanita warga binaan itu kita kembalikan ke petugas sipir," kata David.

2. Napi diduga dipukul petugas rutan

Petugas sipir Rutan Siak diduga memukul narapidana yang menjadi pemicu kericuhan dan pembakaran rutan.

Warga binaan yang dipukul diduga kedapatan memiliki narkotika. Namun, polisi masih menyelidiki penyebab kericuhan tersebut.

"Masih kami dalami penyebabnya. Dugaan sementara, ada petugas rutan yang melakukan perbuatan tidak baik terhadap warga binaan," kata Kapolres Siak Ahmad David.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan dan Pembakaran Rutan Siak versi Ditjen Pas

Saat ini, anggota kepolisian tengah fokus melakukan pemindahan narapidana dan memburu sejumlah narapidana yang masih kabur.

3. Kericuhan terjadi dinihari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com