Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siranim, Nenek Bocah Penyelamat Wisatawan Meninggal Tanpa Mendapat Pengobatan Medis

Kompas.com - 07/05/2019, 19:23 WIB
Idham Khalid,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Siranim (60), nenek yang merawat bocah Taufik penyelamat 20 wisatawan asal Malaysia, meninggal dunia di rumahnya yang berada di Dusun Lendang Cempake, Desa Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Kamis (25/4/2019).

Siranim meninggal karena mengidap penyakit gondok di lehernya.

Siranim menjalani perawatan dengan obat seadanya di rumahnya. Siranim tidak menjalani perawatan medis di rumah sakit karena terkendala biaya. Diketahui Siranim tidak memiliki BPJS.

"Nenek Taufik meninggal pada hari Kamis itu sekitar pukul 15.00," ujar Kepala Dusun Lendang Cempake, Sarwan, melalui sambungan telepon, Selasa (7/5/2019)

Baca juga: Kisah Bocah Taufik Penyelamat Turis Korban Longsor di Lombok, Ditawari Operasi oleh Malaysia (2)

Sarwan mengatakan, sebelum meninggal, Siranim terlihat kesakitan dan terus mengeluarkan air mata.

"Ia terlihat kesakitan, tapi terus mengeluarkan air mata hingga ia meninggal," ujar Sarwan.

Baca juga: Kisah Taufik, Bocah Disabilitas dari Lombok Penyelamat Wisatawan Korban Longsor yang Masih Menunggu Bantuan

Siranim meninggal beberapa jam setelah tim Kompas.com menemuinya pada 25 April lalu.

Saat itu Siranim terlihat tak berdaya dan terbaring lemas di sebuah gazebo beralaskan tikar.

Siranim dan Taufik merupakan keluarga tidak mampu. Untuk memasak, mereka masih menggunakan tungku tua.

Baca juga: Siranim, Nenek Bocah Penyelamat Wisatawan Terbaring Lemah karena Penyakit Gondok yang Diderita

Saat tim Kompas.com  berpamitan usai menemuinya, Siranim yang sudah tidak bisa berbicara, terlihat berusaha menganggukan kepalanya sebagai kode mengiyakan.

Kala itu juga terlihat sejumlah tetangga dan keluarga mengerumuni Siranim, termasuk ibu dari bocah Taufik, Mistranep yang saat itu sedang mengipasi Siranim dengan potongan kardus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com